Mohon tunggu...
Nurul Hikmah
Nurul Hikmah Mohon Tunggu... Dosen - penulis pemula

masih belajar banyak hal-hal yang baru

Selanjutnya

Tutup

Nature

Plastik Menyelamatkan Generasi Masa Depan

29 Agustus 2021   12:06 Diperbarui: 29 Agustus 2021   12:14 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Di kehidupan bermasyarakat, plastik sudah menjadi kebutuhan masyarakat dan menjadi wadah yang paling sering digunakan, baik untuk berbelanja dengan menggunakan kantong plastik, menyimpan makanan. Namun, masyarakat tidak menyadari bahaya plastik yang mengintai kehidupan generasi masa depan. Beberapa penelitian bahkan menyatakan bahwa sampah plastik setidaknya 200-400 tahun tertimbun baru bisa terurai dan akan berdampak pula terhadap kesuburan tanah.

Pada dasarnya, nutrisi dan lingkungan merupakan dua hal yang berbeda namun tidak bisa dipisahkan. Lingkungan yang baik, bersih dan sehat, hembusan udara yang segar, tanah yang gembur pasti akan menciptakan kesehatan yang baik juga terhadap manusia dan makhluk hidup lainnya.

Era zaman dahulu dan sekarang sangatlah berbeda, teknologi semakin canggih, informasi terkait nutrisi untuk keberlangsungan hidup manusia dan menciptakan lingkungan yang sehat sangat mudah didapatkan dan telah berkembang dengan sangat pesat. Namun kenyataan di lapangan, attitude masyarakat tidaklah mencerminkan sikap sehebat perkembangan informasi sekarang ini. Sampah unorganik berserakan dimana-mana.

Di beberapa daerah baik itu di pedesaan maupun perkotaan yang memberikan fasilitas pembuangan sampah yang memadai, sampah unorganik diolah dengan dikumpulkan kemudian dibakar. Tahukah kalian, beberapa kebijakan atau solusi dan inovasi-inovasi untuk mengatasi masalah sampah sudah banyak dilakukan. Bank sampah, program go green, ecobricks dan sebagainya sebetulnya berhasil dan sangat tepat dalam mengatasi permasalahan sampah. Namun, sosialisasi dan keseriusan masyarakat menangani sampah dan menyadari akan bahaya jangka panjang akibat dari penggunaan sampah plastik dan pengelolaannya belum dapat terealisasi.

Tahun 2016, pemerintah dalam hal ini Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengeluarkan kebijakan uji coba kantong plastik berbayar untuk mengurangi penggunaan sampah plastik. Pemerintah akan kembali menerapkan kebijakan ini, namun partisipasi masyarakat agar menyadari bahaya sampah plastik yang mengancam lingkungan sangat diharapkan, sehingga penggunaan plastik bisa dikurangi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun