Mohon tunggu...
Nurul Hidayat
Nurul Hidayat Mohon Tunggu... Dosen - It's a wonderful life

Betapa sedikitnya pengetahuan kita tentang hidup, diri kita, dan dunia di sekitar kita.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kembali ke Buku, Kembali ke Perpustakaan

27 April 2022   00:07 Diperbarui: 27 April 2022   05:22 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perpustakaan Nasional RI. Foto: kompas.com/Silvita Agmasari

Idealnya, semakin banyak informasi yang kita dapatkan, semakin banyak pengetahuan kita. Pengetahuan yang kita miliki merepresentasikan tingkat literasi kita. Ironisnya, di tengah maraknya informasi yang dengan mudah kita dapatkan di internet, ternyata menjadikan kita semakin 'tidak tahu' apa-apa. Ada apa ini?

UNESCO telah melaporkan, dan laporan ini dapat dilihat seluruh dunia, bahwa tingkat literasi masyarakat Indonesi menempati peringkat nomor dua, sebentar tahan dulu tepuk tangannya. Itu kalimat masih koma belum titik. Menurut UNESCO, tingkat literasi negara kita berada di nomor urut dua dari bawah. Sangat memprihatinkan. Sebagai gambaran, data UNESCO mengimplikasikan bahwa hanya 1 dari 1000 orang indonesia yang rajin membaca.

Sebagian orang boleh mengelak. Kita rajin kok membaca. Setiap hari kita buka FB dan Twitter, di situ kita baca ratusan status dan cuitan setiap harinya. Bahkan, pesan berantai di WA pun kita baca. Lalu kenapa (bangsa) kita dalam kacamata internasional memiliki tingkat literasi yang rendah?

Literasi untuk Menangkal HOAKS

Jawaban yang paling relevan untuk situasi kita saat ini adalah sumber bacaan kita. Ingat pepatah "what goes in comes out." Di samping itu, ketidaksiapan kita terhadap banjirnya informasi di internet terbukti telah menurunkan kualitas pengetahuan kita. 

Memang banyak informasi yang tersebar di internet, tetapi apakah semuanya valid? Betul hanya dengan menggeser jari di layar sentuh ponsel cerdas kita bisa dapatkan informasi apapun yang kita inginkan, tetapi apakah semuanya itu benar? Ketika kita menelan mentah-mentah semua informasi itu tanpa kemudian melakukan cross check dan membandingkan dengan sumber informasi lain maka besar kemungkinan kita akan memetik informasi yang salah. Salahnya informasi akan berbuah pada pengetahuan yang salah. Dengan pengeathuan yang salah, maka tindakan dan sikap kita pun akan salah. Semua bersumber dari informasi.

Berapa kali kita melihat dua orang berdebat bahkan beradu mulut karena informasi yang salah yang mereka dapatkan di media-media sosial. Saking pentingnya berita yang benar dan valid ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI sampai-sampai membuat laporan khusus iso hoaks setiap harinya. Kominfo setiap hari membuat keterangan resmi mana-mana informasi yang hoaks. Silakan lihat rinciannya di https://www.kominfo.go.id/content/all/laporan_isu_hoaks.

Untuk menangkal informasi yang salah atau hoaks itu sampai-sampai dibentuk Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO). Visi MAFINDO adalah "Mewujudkan dunia media sosial Indonesia yang positif dan bersih dari fitnah, hasut dan hoaks serta mewujudkan masyarakat yang aktif damai dan sejahtera serta berpartisipasi aktif mengembangkan kemampuan publik untuk berpikir kritis." Sebetulnya banyak yang telah MAFINDO lakukan untuk menangkal berita hoaks, termasuk aktivitas utamanya adalah meningkatkan literasi media bagi masyarakat.

Kominfo dan MAFINDO atau organisasi-organisasi di luar sana peduli betul terhadap isu hoaks ini. Mereka peduli terhadap kualitas literasi kita, baik literasi digital atau literasi dalam pengertian yang lebih umum. Tetapi sekarang pertanyaanya adalah apakah kita sepeduli Kominfo dan MAFINDO? Yuk kita jawab secara jujur kepada diri kita masing-masing.

Kembalilah ke Perpustakaan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun