Mohon tunggu...
Nurul Hidayat
Nurul Hidayat Mohon Tunggu... Dosen - It's a wonderful life

Betapa sedikitnya pengetahuan kita tentang hidup, diri kita, dan dunia di sekitar kita.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Renungan Ramadhan: "Menembus Langit & Bumi"

10 April 2022   15:44 Diperbarui: 10 April 2022   16:46 671
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah Satu Pemandangan dari Dalam Gedung Riset. Foto: Nurul Hidayat.

Selepas sholat Dhuhur, saya berjalan dari Musholla lantai 2 ke laboratorium laser di lantai 1. Sejenak saya melihat ke langit nampak sangat biru. Saya keluarkan hp dari dalam saku kemudian saya buka kamera dan jepret. Saya dapatkan foto seperti di atas.

Bulan Ramadhan sepatutnya menjadi sebaik-baik waktu untuk kita merenung dan berkontemplasi. Berfikir sesekali tentang alam tempat kita menghirup oksigen dengan leluasa ini. Hari ini saya melihat langit dan teringat pesan guru Prof. Dr. Agus Purwanto. Beliau adalah pakar fisika partikel di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya sekaligus alumnus Universitas Hiroshima Jepang. Prof. Agus Purwanto adalah penulis buku Ayat-ayat Semesta (AAS) dan Nalar Ayat Semesta (NAS) serta penggagas Pesantren Sains.

Bahwa ada pesan menarik di dalam Surat Ar Rahman Ayat 33, "Wahai golongan jin dan manusia. Jika kamu dapat menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka tembuslah. Kamu tidak akan mampu menembusnya kecuali dengan kekuatan (dari Allah)." 

https://quran.com/55/33
https://quran.com/55/33

Ayat ini adalah tantangan bagi seluruh jin dan manusia, bukan secara khusus kepada muslim saja. Tetapi sepatutnya kita sebagai umat Islam lebih peka dan aware. Peka bahwa Allah sebetulnya mengajarkan kita untuk berfikir besar dan membicarakan hal-hal yang bermanfaat. Tantangan menembus bumi dan langit ini sepatutnya menjadi obrolan kita. Sebab ayatnya kita yang baca. Ar Rahman ini sudah menjadi salah satu surat terfavorit bagi kaum muslim.

Alih-alih membicarakan kejelekan dan cela orang lain, alih-alih menyebar luaskan berita yang belum tentu benar, kenapa kita tidak sesekali membicarakan semesta? Kenapa kita tidak luangkan waktu sejenak untuk menyebar luaskan berita tentang sains alam? Sehingga obrolan kita sedikit naik kelas, dari ngomongin orang, menjadi ngomongin alam. Sehingga dengannya kita bisa lebih cinta pada bumi, kita lebih sayang pada langit.

Siapakah orang-orang yang kemudian 'mendengar' tantangan dalam Ar Rahman ayat 33 ini? Ternyata bukan kita, padahal sekali lagi itu ayat kita yang baca. Kita lihat ada orang-orang yang serius membuat alat pemotret langit, seperti teleskop Hubble. 

Teleskop Hubble itu bermassa lebih dari 11 ton dengan ukuran 132 m x 42 m dan telah mengorbit di ketinggian 570 km di atas permukaan bumi sejak 24 April 1990. Belum lagi ada sekelompok orang yang memiliki misi mengunjungi dan tinggal di planet Mars. Jika misi pendaratan itu berhasil seperti direncanakan pada tahun 2024. Maka perjalanan terjauh yang dibuat oleh manusia keluar sejauh 62.069.570 km dari muka bumi akan menjadi rekor terbaru. Menembus langit!

Di belahan bumi yang lain, ada orang-orang yang membangun laboratorium 1 km di bawah permukaan bumi, Super-Kamiokande namanya. Inilah laboratorium yang digunakan oleh ilmuan Jepang untuk menangkap partikel neutrino yang 'sakti' itu. Kenapa mereka harus mendeteksi neutrino? 

Karena mereka ingin mencari peluruhan proton dan mempelajari karakteristik neutrino yang berasal dari Matahari. Hingga akhirnya mereka akan 'melihat' dengan kacamata sains pola supernova di Galaksi Bima Sakti. Sakti betul. Demi memahami alam mikroskopis, para pemikir itu membangun laboratorium di bawah tanah. Menembus bumi! Demi melihat jagad raya, mereka menjelajah ke ruang angkasa.

Apakah yang dimaksud "Kamu tidak akan mampu menembusnya kecuali dengan kekuatan (dari Allah)." dapat bermakna bahwa dengan kekuatan dari Allah (salah satunya ilmu alam yang kita bisa pelajari) kita akan diinjinkan Allah menembus penjuru langit dan bumi? Mari kita bertanya kepada ahli tafsir dan berfikir bagaimana cara mendapatkan kekuatan dari Allah. Minimal kekuatan untuk lebih ngomongin alam, bukan melulu ngomongin orang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun