Satu lagi cerita yang menarik tentang bulan puasa di salah satu kota terbesar negeri jiran ini. Tidak ada orang bangunkan sahur, baik lewat pengeras suara masjid atau anak-anak muda yang berkeliling sambil menebuh bedug atau kentongan. Lima hari saya sudah berpuasa di Kota Johor Bahru, Malaysia. Saya tidak mendengar kemeriahan tradisi membangunkan sahur seperti di tanah air. Malam-malam di bulan suci Ramadhan di kota ini suasananya sama dengan di bulan-bulan yang lain, kecuali pelaksanaan sholat tarawih berjamaah sebagai pembeda. Saya tidak tahu apakah ini hanya berlaku di kota atau juga di kampung.
Saya bertanya kepada teman-teman saya tentang tradisi membangunkan sahur. Jawaban mereka sama.
"Di sini tidak ada orang-orang yang membangunkan sahur dengan pengeras suara masjid", begitu kira-kira jawaban Sayzwan. Satu lagi teman yang asli warga negara Malaysia, Rahman namanya, menjelaskan bahwa sampai sekarang ia belum pernah menemukan peringatan masuk waktu sahur dari masjid atau surau. Orang-orang  yang berkeliling untuk membangunkan sahur pun belum pernah ia temukan. "Kalau di kampung, mungkin ada kegiatan membangunkan umat muslim sahur. Tetapi sampai sekarang saya belum menemukan itu," ungkap Rahman.
Setelah saya bertanya itu, mereka biasanya penasaran balik bertanya, "Bagaimana dengan di Indonesia?" Saya ceritakan panjang lebar betapa meriahnya suasana saat sahur di tanah air.
Bahwa orang Indonesia kita selalu menemukan cara-cara unik membangunkan sahur. Beragam pesan digunakan untuk membangunkan orang untuk sahur, seperti demam TikTok, "Sahur enggak? Sahur engga? Ya sahur lah, masak enggak!". Ada yang menggunakan suara mimi peri. Ada banyak cara nyleneh yang dilakukan setelah mengumumkan "Sahuuuur... Sahuuuur" sehingga orang-orang terbangun. Kreatif sekali. Belum lagi beragam teknik membangunkan sahur dengan berkeliling ke daerah perumahan atau di kampung-kampung. Selalu ada berita viral tentang cara membangunkan orang sahur di Indonesia setiap tahunnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H