Mohon tunggu...
Nurul Hidayah
Nurul Hidayah Mohon Tunggu... Lainnya - Pendidikan

Hobi saya membaca buku ,

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Teori Perkembangan Kognitif

28 Oktober 2024   07:30 Diperbarui: 28 Oktober 2024   08:02 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

* **Scaffolding:**  Ini adalah proses di mana orang yang lebih berpengalaman memberikan dukungan kepada anak-anak untuk menyelesaikan tugas yang sulit.  Dukungan ini secara bertahap dikurangi saat anak menjadi lebih kompeten.

* **Bahasa dan Pembicaraan:**  Vygotsky melihat bahasa sebagai alat utama untuk berpikir dan belajar.  Pembicaraan internal (berbicara pada diri sendiri) merupakan langkah penting dalam perkembangan kognitif, yang membantu anak untuk mengatur pikiran dan memecahkan masalah.

* **Peran Budaya:**  Vygotsky menekankan bahwa budaya dan alat-alat budaya (seperti bahasa, sistem angka, dan teknologi) membentuk cara anak berpikir dan belajar.  Perkembangan kognitif tidak universal, tetapi dibentuk oleh konteks sosial dan budaya di mana anak tumbuh.

Berbeda dengan Piaget yang menekankan tahapan perkembangan yang berurutan dan universal, Vygotsky berpendapat bahwa perkembangan kognitif lebih fluktuatif dan dipengaruhi oleh konteks sosial.  Vygotsky tidak mengusulkan tahapan perkembangan yang spesifik, tetapi menekankan pentingnya interaksi sosial dan bimbingan dari orang yang lebih berpengalaman dalam memfasilitasi perkembangan kognitif.


**Perbandingan:**

Singkatnya, Piaget berfokus pada perkembangan individu yang didorong oleh interaksi dengan lingkungan, sementara Vygotsky berfokus pada peran sosial dan budaya dalam membentuk perkembangan kognitif.  Piaget mengusulkan tahapan perkembangan yang berurutan dan universal, sedangkan Vygotsky menekankan fluktuasi dan pengaruh konteks.  Meskipun memiliki perbedaan mendasar, kedua teori ini memberikan kontribusi penting dalam memahami perkembangan kognitif anak.  Kedua teori tersebut saling melengkapi dan memberikan gambaran yang lebih kaya tentang kompleksitas proses pembelajaran anak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun