Sebelum teknologi secanggih seperti sekarang, ragam permainan tradisional anak menjadi favorit masyarakat. Di Tanah Sunda, permainan tradisional anak dikenal dengan istilah kaulinan.
Kaulinan yang artinya permainan, berasal dari kata ulin (main). Sedangkan barudak memiliki arti anak- anak. Secara tradisi, permainan ini sudah ada sejak zaman dahulu kala.
Â
Di pagi hari yang cerah Rabu, 11 Januari 2023 seluruh siswa bersemangat untuk mengikuti kegiatan Kaulinan Barudak yang di selenggarakan di lapangan sekolah, SDN 1 Nagrikidul Purwakarta.
Berdasarkan hasil rapat Kepala Sekolah, Syarif Hendriana, M. Pd bersama Tim IT SDN 1 Nagrikidul mengatakan, bahwa untuk awal pembelajaran di minggu pertama anak-anak adaptasi pembelajaran dengan: bersih-bersih kelas, membawa buku cerita, membuat pojok baca di kelas, P5, kaulinan barudak dan kegiatan keagamaan pada hari jumatnya, Â sambil menunggu modul untuk siswa yang saat ini sedang naik cetak di percetakan(06-01-2023).
Sebelum permainan di mulai setiap kelas berkumpul terlebih dahulu di lapangan sekolah sesuai kelasnya dan menyimak penjelasan dari bapak/ibu gurunya. Permainan kaulinan barudak di mainkan oleh setiap siswa dari kelas I sampai IV dengan didampingi oleh guru kelasnya masing-masing. Bapak/Ibu Guru menjelaskan setiap jenis-jenis permainan dan bagaimana cara bermain dari kaulinan barudak tersebut.Â
Beberapa permainan yang dimainkan diantaranya: congklak, oray-orayan, sapintrong, bekles, sonlah, kaleci dan permainan lainnya. Anak-anak antusias, ceria dan bersemangat dalam semua jenis permainan.
Akibat kemunculan game online, beberapa permainan tradisional anak di Sunda semakin jarang dimainkan. Meski ada juga yang masih eksis, jumlahnya pun tak seberapa. Maka di  selenggarakannya kegiatan ini, supaya seluruh siswa SDN 1 Nagrikidul mengenal permainan kaulinan barudak dan dapat menerapkan permainan tersebut sehingga anak-anak tidak kecanduan untuk bermain gadjetnya.