Batik merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yang turun temurun dari para leluhur. Batik mulai dikembangkan sejak masa Kerajaan Mataram, kemudian berlanjut ke masa Kerajaan Solo dan Yogyakarta. Pada awalnya batik hanya digunakan dalam keraton untuk pakaian para raja beserta keluarganya, tetapi kemudian mulai diproduksi oleh masyarakat umum dan menjadi populer sebagai pakaian.Â
Pasar batik lokal di Indonesia saat ini sedang mengalami persaingan sengit melawan batik impor dari China. Diketahui bahwa industri China ikut memproduksi batik yang harganya lebih murah, sehingga menarik minat masyarakat untuk membeli. Hal ini tentu berdampak signifikan terhadap ekspor batik lokal. Menurut catatan Menteri Perindustrian, ekspor batik lokal mengalami penurunan sebesar 8,39% pada kuartal II tahun 2024. Penyebab penurunan ekspor batik lokal diantaranya, yaitu harga batik impor yang lebih murah, jaringan distribusi pesaing yang lebih luas, kurangnya pemasaran yang agresif di platform e-commerce, serta teknologi produksi pesaing yang lebih modern.Â
Banyaknya batik impor dari China menyebabkan kerugian bagi industri batik di Indonesia. Masyarakat cenderung memilih produk impor yang harganya yang lebih murah, sehingga mengancam keberlangsungan industri batik lokal. Harga batik impor yang lebih murah membuat para perajin batik lokal kesulitan untuk bersaing, mereka terpaksa menurunkan harga jual yang berdampak pada penurunan keuntungan. Terdapat beberapa fakta bahwa batik impor dari China merugikan para perajin batik lokal. Pertama, batik impor melemahkan nilai budaya yang terdapat pada batik lokal. Kedua, harga pasar batik menjadi jatuh karena adanya batik impor. Ketiga, para perajin batik lokal berharap adanya dukungan dari pemerintah untuk bisa membatasi impor batik di Indonesia.
Penurunan ekspor batik akibat persaingan harga yang tidak sehat mengancam keberlangsungan usaha batik di Indonesia. Melindungi industri batik lokal merupakan langkah penting untuk menjaga warisan budaya Indonesia. Masyarakat dan pemerintah harus berperan aktif untuk menghadapi kondisi penurunan ekspor batik lokal akibat produk impor. Dengan adanya kesadaran masyarakat terhadap nilai budaya yang terkandung di dalam batik lokal, industri batik Indonesia akan mampu bertahan dari ancaman produk impor. Peran pemerintah juga perlu lebih aktif dalam memberikan dukungan kepada industri batik lokal agar tetap kompetitif. Selain itu, kerja sama antara masyarakat dan pemerintah sangat penting untuk keberlangsungan industri batik lokal.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI