Pencemaran sampah di laut Raja Ampat tidak serta merta salah masyarakat yang masih memiliki perilaku buruk dan kurangnya literasi dalam pengelolaan sampah, tapi juga ada peran pemerintah yang tidak memberdayakan masyarakat pesisir dalam pengelolaan sampah.
Laut Bukan Tempat Pembuangan Akhir “Sampah”
Pemerintah belum mampu menyediakan fasilitas pengelolaan sampah untuk masyarakat sehingga masyarakat berusaha untuk mampu mengelola sampah sendiri.
Masyarakat Kampung Warwanai perlahan mengubah perilaku untuk mengelola sampah. Pengelolaan sampah yang dilakukan dengan menggali pasir lalu meletakkan daun kelapa, sampah plastik dan terakhir sampah organik yang sudah dikeringkan, setelah itu semua sampah tersebut di bakar dan abu yang dihasilkan dijadikan pupuk tanaman. Pembakaran sampah yang dilakukan jauh dari rumah warga dan pada sore hari. Selain itu, masyarakat remaja kampung juga melakukan kegiatan rutin membersihkan pinggir laut dari sampah yang dibawa ombak, pungkas Bapak Roni Rumbarak tokoh masyarakat Kampung Warwanai (Polluted Paradise, 2023).
Membutuhkan Regulasi dan Peran Pemerintah
Dampak yang ditimbulkan sampah laut sangat kompleks, dari segi kesehatan manusia, kesehatan biota laut hingga mungkin menurunkan pendapatan ekonomi dari wisata bahari. Pengelolaan sampah yang dilakukan masyarakat kampung belum sebaik yang diharapkan, tapi masyarakat Kampung Warwanai terus memperbaiki perilaku dalam pengelolaan sampah. Masyarakat pesisir tidak bisa berjuang sendiri, pemangku kebijakan, instansi kesehatan dan lingkungan daerah dibutuhkan untuk memberikan pemberdayaan dan akses pengelolaan sampah kepada seluruh masyarakat pesisir. Sebagai langkah lanjutan, penerapan regulasi dan pengawasan sampah laut lintas batas segera diimplementasikan sehingga masyarakat pesisir tidak terus menderita dengan sampah yang terbawa ombak.
Tidak semua dekat dengan laut, tapi semua bertanggung jawab terhadap sampah di laut. Kurangi sampahmu dan jangan buang ke laut!
Sumber:
- BRIN, 2024. Dorong Inovasi untuk Tangani Sampah Plastik di Lautan
- Indonesia Kaya, 2020. Raja Ampat: Surga Bawah Laut Dunia yang Menakjubkan
- Osorio Embulaba., et al. 2023, Distribution and types of microplastics on the coast of Aipiri and Andai Beaches, Manokwari District, Indonesia
- Pemerintah Kab. Raja Ampat, 2023. Sejarah Raja Ampat
- Polluted Paradise (Laut Raja Ampat Bukan Tempat Sampah), 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H