Mohon tunggu...
Nurul Hasanah
Nurul Hasanah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Penerima Beasiswa 100% Institut Pariwisata Trisakti 2023 || IP TRISAKTI || S1 Kewirausahaan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kisah Sukses UMKM Penjual Lontong Sayur di Pasar Tradisional

17 Juli 2024   00:56 Diperbarui: 17 Juli 2024   14:18 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Di tengah hiruk-pikuk pasar tradisional yang penuh warna, terdapat seorang penjual lontong sayur yang telah menjadi favorit bagi banyak pengunjung pasar. 

Namanya Ibu Nur, seorang pengusaha kecil yang telah berjualan lontong sayur selama lebih dari 10 tahun. Dengan ketekunan dan kerja keras, Ibu Nur telah membuktikan bahwa usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) memiliki potensi besar untuk sukses.


Perjalanan Awal

Ibu Nur memulai usahanya pada tahun 2014 dengan modal yang sangat minim. Berbekal resep turun-temurun dari keluarganya, ia memberanikan diri untuk menjual lontong sayur di pasar. Setiap pagi, Ibu Nur bangun dini hari untuk mempersiapkan semua bahan, memastikan setiap potongan lontong dan sayur dimasak dengan sempurna.

Setiap harinya, warung Ibu Nur ramai di datangi para pembeli untuk membeli lontong sayur. Banyak juga yang sarapan di warung Ibu Nur. Lauk yang di tawarkan juga banyak variannya, dari opor ayam, telur balado, semur tahu, dan masih banyak lagi.
Seperti banyak pengusaha kecil lainnya, Ibu Nur menghadapi berbagai tantangan. Mulai dari persaingan dengan penjual lain, fluktuasi harga bahan baku, hingga cuaca yang tidak menentu. 

Namun, dengan semangat pantang menyerah, Ibu Nur selalu mencari solusi untuk setiap masalah yang dihadapinya. Salah satu kunci keberhasilannya adalah menjaga kualitas dan rasa dari lontong sayurnya yang selalu konsisten.

Untuk menarik lebih banyak pelanggan, Ibu Nur tidak hanya mengandalkan pengunjung pasar. Ia juga memanfaatkan media sosial sederhana, seperti WhatsApp, untuk menerima pesanan dari pelanggan tetapnya. 

Selain itu, Ibu Nur sering memberikan sampel gratis kepada pengunjung baru, yang terbukti efektif dalam menarik perhatian dan memikat lidah pelanggan.

Ibu Nur juga menerima pesanan untuk acara-acara besar, seperti pengajian, arisan, sampai acara-acara pernikahan. 

Usaha Ibu Nur tidak hanya memberikan manfaat bagi keluarganya, tetapi juga memberikan dampak positif bagi komunitas sekitar. Dengan mempekerjakan beberapa tetangganya, Ibu Nur membantu mengurangi tingkat pengangguran di lingkungannya. 

Ibu Nur juga senang berbagi resep lontong sayurnya kepada orang-orang. Sebab "dengan kita memberikan informasi yang bermanfaat bagi orang lain, insyallah akan bermanfaat pula untuk diri kita sendiri" ucap pesan Ibu Nur. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun