Mohon tunggu...
Nurul Handana
Nurul Handana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Terus semangat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

"Mahasantri" Penalaran Deduktif Tugas UTS MD

2 November 2023   11:44 Diperbarui: 2 November 2023   11:58 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Narasi Penalaran Deduktif

Lumajang adalah kota yang berada di daerah Jawa timur,lumajang terkenal dengan kota pisang. Lumajang yang aslanya berupa "lamah ajang" yaitu tanah pemberian kepada Arya Wiraja , pada masa kerajaan Majapahit lumajang termasuk kota yang terbilang cukup baru, sehingga banyak masyarakat yang belum mengenal Lumajang. Lumajang memiliki beberapa kampus yang menyediakan jenjang Pendidikan mulai dari D2 sampai S2, salah satu diantara kampus tersebut adalah Institut Agama Islam Syarifuddin yang berada di utara kota Lumajang, Kuliah di INSTITUT AGAMA ISLAM SYARIFUDDIN  adalah Kampus terbesar di Lumajang. Kampus ini didirikan oleh Alm.KH Adnan Syarif,LC.MA. Institut Agama Islam Syarifuddin atau disingkat IAIS ini berada dinaungan Yayasan Kyai Syarifuddin yang merupakan pondok pesantren terbesar kedua di Lumajang. IAIS juga merupakan kampus Islam terbesar di Lumajang  , IAIS memiliki tiga Fakultas yaitu Tarbiyah,Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam. IAIS juga memiliki Akademi Komunitas Teknologi Syarifuddin atau AKTS yang menyediakan prodi dengan gelar D2, IAIS juga memiliki program Pasca sarjana yaitu prodi Pendidikan Islam .

Selain menjadi mahasiswa juga bisa menjadi seorang Santri. Kuliah dari pondok itu tidak mudah bagi santri untuk bisa mengatur kegiatan kita, dan juga tidak bisa mengaplikasikan media sosial setiap waktu dengan adanya batasan tersendiri bagi santri. Selain itu santri juga bisa mengatur kegiatan pondok sendiri dan cara untuk mengerjakan tugas kuliah.

Dengan hadirnya mahasiswa dari dasar jurusan berbagai perguruan tinggi yang berbeda-beda telah melahirkan berbagai macam konsep pemikiran, sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi para santri yang sekarang telah menjadi mahasiswa atau yang telah dikenal sebagai mahasantri Mengapa saya lebih memilih kuliah sambil mondok karena saya memahami bahwa semakin lama kita di pesantren banyak juga ilmu untuk didapatkan dan kembangkan.

Tuntutan seorang mahasiswa yang tinggal di pondok pesantren sebagai santri kemudian menjadi pengurus asrama bukan merupakan hal yang mudah. Ketiga status tersebut, memiliki kegiatan, kesibukan yang berbeda-beda. Tuntutan menjadi seorang mahasiswa terdapat tekanan-tekanan baik tugas dari dosen maupun tuntutan dari kampus itu sendiri, seperti lulus tepat waktu dengan IPK yang tinggi. Menjadi seorang santri yang tinggal di pondok pesantren akan memiliki rutinitas lebih banyak dari pada di kostan seperti bangun lebih subuh dan mengaji, mengikuti kegiatan di pondok. Seorang santri dan mahasiswa diharuskan berpartisipasi sebagai panitia dalam acara-acara kepesantrenan yang lainya sehingga jam istirahat semakin berkurang, waktu mengerjakan tugas kuliah akan semakin sedikit, kondisi tersebut dapat menjadi stres bagi mahasiswa sekaligus santri yang mengikuti menjadi pengurus asrama.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun