Stres maupun cemas merupakan emosi yang rentang dialami semua orang ketika berada di situasi yang tidak menyenangkan. Bedanya, hal yang mudah memicu stres biasanya berasal dari faktor eksternal, sedangkan kecemasan merupakan kekhawatiran yang terus – menerus dan muncul dari internal diri sendiri.
Stres merupakan bentuk reaksi pertahanan diri ketika seseorang berada dalam situasi yang penuh tekanan. Stres sebenarnya merupakan bagian dari insting primitif manusia untuk menjaga seseorang tetap aman dan hidup. Sementara itu, cemas merupakan reaksi spesifik terhadap stres. Pertanda cemas yang paling sering dialami seseorang seperti sensasi perut mulas, kepala pening, jantung deg-degan, dan keringat dingin saat diliputi kekhawatiran sebelum berbicara di depan umum. Selain itu, kecemasan juga menimbulkan serangkaian gejala seperti sulit tidur, sulit berkonsentrasi, kelelahan, tegang otot, atau perasaan cepat marah.
Stres yang berlebihan dapat meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan, seperti:
- Penyakit jantung: Stres dapat meningkatkan tekanan darah, kolesterol, dan denyut jantung, yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
- Depresi dan kecemasan: Stres kronis dapat menyebabkan depresi dan kecemasan.
- Gangguan pencernaan: Stres dapat memperburuk kondisi pencernaan seperti irritable bowel syndrome (IBS) dan maag.
- Sistem kekebalan tubuh yang lemah: Stres dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, membuat Anda lebih rentan terhadap infeksi.
Stres adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan modern. Tekanan dari sekolah, kuliah, pekerjaan, keluarga, pertemanan, pasangan dan tuntutan sehari – hari lainnya, seringkali sulit untuk menghindari stres sepenuhnya. Namun, penting untuk diingat bahwa bagaimana kita menangani stres dapat berdampak besar pada kesejahteraan fisik dan mental kita. Di era modern ini, di mana tantangan terasa semakin kompleks, memiliki strategi yang efektif untuk mengelola stres sangatlah penting. Berikut adalah beberapa saran praktis untuk membantu Anda menghadapi stres dan cemas dengan lebih baik:
- Mengidentifikasi Pemicu Stres
Langkah pertama dalam mengelola stres adalah mengidentifikasi sumber-sumbernya atau pemicu stres. Apakah itu tekanan dari sekolah, kuliah, pekerjaan, keluarga, pertemanan, pasangan, atau bahkan stres internal seperti kecemasan dan ketakutan? Dengan mengetahui pemicu stres, kita bisa mengambil langkah – langkah selanjutnya untuk mengatasi stres ataupun kecemasan.
- Tetapkan Prioritas dan Batasi Tugas
Seringkali stres datang dari rasa kewajiban yang terlalu banyak. Tetapkan prioritas untuk tugas-tugas dan belajarlah untuk mengatakan tidak pada hal-hal yang tidak penting. Batasi jumlah tugas yang diambil untuk mengurangi beban kerja yang berlebihan. Kerjakan tugas yang lebih prioritas.
- Teknik Relaksasi
Teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, pernapasan dalam, atau visualisasi dapat membantu mengurangi stres, menenangkan tubuh serta pikiran dan meningkatkan ketenangan batin. Luangkan waktu setiap hari untuk berlatih teknik-teknik ini, bahkan jika hanya beberapa menit saja.
- Olahraga Yang Teratur
Olahraga tidak hanya baik untuk kesehatan fisik, tetapi juga dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan suasana hati. Lakukan olahraga atau aktivitas fisik yang anda senangi, seperti berjalan-jalan, yoga, atau bersepeda, dan jadwalkan waktu untuk melakukannya secara teratur.
- Tidur Yang Cukup
Tidur yang cukup sangat penting untuk kesehatan mental dan fisik. Pastikan Anda mendapatkan 7-8 jam tidur setiap malam.
- Pola Makan Sehat
Konsumsi makanan bergizi seimbang dan hindari makanan olahan, gula berlebihan, dan kafein.
- Hubungan Sosial Yang Positif
Mempunyai dukungan sosial yang kuat dapat membantu mengurangi tingkat stres. Luangkan waktu untuk terhubung dengan keluarga, teman, atau orang-orang terdekat lainnya secara teratur. Berbicaralah tentang perasaan Anda dan cari dukungan ketika Anda membutuhkannya.
- Kelola Waktu Dengan Baik