Segala sesuatu pasti memiliki alasan, tak terkecuali ditulisnya sebuah kitab. Ta'lim al muta'allim, sebuah kitab yang masyhur lebih-lebih dalam kalangan pondok pesantren memiliki latar belakang yang amatlah mulia, beliau Syekh Burhanuddin az-Zarnuji yang tak lain merupakan pengarang kitab fenomenal tersebut melihat betapa bersungguh-sungguhnya para pencari ilmu namun segala usaha yang dilakukan tersebut percuma karena mereka tidak memperolah manfaat dan buah dari ilmu yang didapatkannya.Â
Lalu apa sih yang dimaksud dengan ilmu yang bermanfaat itu ?
Ilmu yang manfaat yakni ilmu yang diamalkan dan disebarkan lagi setelah mendapatkannya.
Mengapa ilmu mereka dikatakan tidak bermanfaat ?
Ilmu menjadi tidak bermanfaat jika dalam mencari ilmu mereka menempuh jalan yang kurang tepat serta meninggalkan syarat-syarat yang harus ditempuh dalam mencari ilmu.
Dan siapapun yang salah dalam memilih jalan mencari ilmu maka dia akan sesat dan tidak akan memperoleh yang diinginkan yakni ilmu yg manfaat. Maka pengarang mencoba untuk menjelaskan beberapa jalan atau metode yang harus dijalani para pencari ilmu yang diterangkan dalam kitab-kitab terdahulu dan juga berasal dari beberapa keterangan yang dijelaskan oleh para guru pengarang yang lebih tinggi derajat keilmuannya.Â
Kitab ini dinamakan Ta'lim al-Muta'alim yang terdiri dari beberapa bab, yang tentunya berisi hal-hal yang harus diperhatikan para pencari ilmu agar memperoleh ilmu yang bermanfaat.
Melalui tulisan ini, kita bisa menyimpulkan bahwa pengarang kitab Ta'lim al-Muta'allim, Syekh Burhanuddin az-Zarnuji menulis kitab ini dengan tujuan yang amat mulia yakni agar kitab ini bisa menuntun para pencari ilmu memperoleh ilmu yang bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H