FIA UB - Tidak tersedianya TPA dan/atau TPS di Desa Tulusbesar, Kec. Tumpang, Kab. Malang, menjadikan masalah cukup serius dan berdampak kepada lingkungan sekitar. Cukup banyak masyakarat Desa Tulusbesar memilih untuk membuang sampah di sungai. Hal tersebut membuat Mahasiswa KKNT FIA UB berinisiatif untuk berupaya mengatasi masalah tersebut. Hal itu dilakukan dengan 2 (dua) kegiatan yaitu dengan menghimbau masyarakat sekitar dan mengelolah sampah.
Dengan beberapa kali melakukan survey di sungai Desa Tulusbesar mahasiswa KKNT FIA UB beranggapan bahwa ini adalah masalah yang besar bagi suatu desa. Dengan melihat cukup banyaknya sampah yang mengalir di sungai, yang mana tidak seharusnya terjadi. Mahasiswa KKNT berencana untuk melakukan bersih sungai. Namun Ibu Penjabat Desa Tulusbesar menyampaikan untuk mahasiswa KKN tidak perlu melakukan karena akan ada program Indonesia Bersih.
Tak cukup sampai disitu, Mahasiswa KKNT FIA UB berupaya memberikan dampak positif dalam menyikapi permasalahan tersebut. Hal itu dilakukan dengan mengadakan program Bank Sampah yang mana Mahasiswa KKNT FIA UB mensosialisasikan di setiap rumah dan memberikan trash bag yang nantinya akan diambil setiap 3 hari sekali. Dengan terkumpulnya sampah, Mahasiswa KKNT FIA UB melakukan program pengolahan sampah dengan mengandeng siswa/i SD Negeri 1 Tulusbesar dengan menjadikan sebuah Vertical Garden.
"Cukup banyak terdapat sampah yang ada di sungai Desa Tulusbesar disertai kurangnya kesadaran dari masyarakat untuk memilah sampah dan belum adanya pengelolaan sampah oleh pihak terkait di Desa Tulusbesar menjadikan alasan utama bagi kami dalam menyelenggarakan program Bank Sampah. Hal itu dilakukan dengan tujuan sebagai bentuk dalam menganggulangi permasalahan tersebut. Kami berharap dengan terlaksananya program tersebut bisa memberikan insight positif kepada masyarakat Desa Tulusbesar dan secara tidak langsung juga bisa meningkatkan kreatifitas masyarakat Desa Tulusbesar." ujar Qelmira selaku penanggungjawab kegiatan.
Sementara itu, Koordinator Desa Tulusbesar Iik Wahyu Putra menyampaikan bahwa sangat memberikan dukungan penuh dalam pelaksanaan program Bank Sampah. Menurutnya permasalahan ini memang harus segera ditanggulangi, karena akan memberikan dampak buruk yang cukup serius. "Dengan melihat situasi seperti itu, kita Mahasiswa KKNT FIA UB tidak bisa tinggal diam. Dengan adanya program Bank Sampah ditambah himbauan dari rumah ke rumah serta pemasangan banner sesuai Peraturan Desa No 3 Tahun 2022 diharapkan bisa memberikan solusi dalam menyikapi permasalahan tersebut. Mengingat waktu kami hanya 1 (bulan), besar harapan kami permasalahan sampah di Desatulusbesar bisa benar-benar teratasi." ujarnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H