Mohon tunggu...
nurul fitriany
nurul fitriany Mohon Tunggu... -

saya hobi nulis puisi tapi amatir banget.. mohon dukungan dan bimbingan semua..kali-kali bisa jadi penulis puisi handal hehehe

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Keluar Atau Termarginalkan

6 Desember 2010   11:55 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:58 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Terpuruk disudut gedung-gedung menjulang tinggi
Teringat anak istri yang belum diberi makan sejak 3 hari
Demi mempertahankan sebuah idialisme dikota besar
Mereka tak mengeluh dengan pilihan ku
Berupaya mengikuti arti perjuangan
Walau akhirnya menjadi yang termaginalkan

Berjalan lagi ku berusaha
Memasuki gedung-gedung untuk menawarkan izajah dan kejujuran
Dengan harapan ada kehidupan
Tapi hampa kembali mengantar

Pesan singkat menawarkan kembali kesenangan
Yang menindas banyak umat
Bimbang dan ragu menghantui
Menerima atau mengabaikan

Langkah gontai mengajak ku kerumah
Melihat 2 bocah menahan lapar atas pilihan ku
Istri tersenyum tanpa menuntut
Namun hati kecil mengiris mellihat mereka

Kembali pesan singkat menghantui
Jutaan rupiah kan menghampiri jika kuterima
Namun nurani terus meronta mengatakan tidak

Diujung malam sang kecil menangis merenggek untuk sebotol susus
Yang tak sanggup terbeli
Mengiris batin hingga mengoncang keteguhan
HP usang ditangan antara iya dan tidak
Tak tahu maa yang ku pilih idialis atau mati kelaparan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun