Mohon tunggu...
nurul fitriany
nurul fitriany Mohon Tunggu... -

saya hobi nulis puisi tapi amatir banget.. mohon dukungan dan bimbingan semua..kali-kali bisa jadi penulis puisi handal hehehe

Selanjutnya

Tutup

Money

Deindustrialisasi tidak terjadi

3 Januari 2011   10:50 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:00 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jakarta (Neraca) – Deindustrialisasi tahunini tidak akan terjadi terlihat dari pertumbuhan industri yang mencapai 4,69 % pada tahun 2010 dan lmpor bahan baku dan barang mesin menunjukan peningkatan menandakan indsutri sedang mengalami pertumbuhan.

Kepala badan Pusat Statistik (BPS) Rusman Heriawan mengatakan sinyal deindustrialisasi di tahun 2010 dan 3 bulan pertama 2011 tidak aka terjadi. Pasalnya pertumbuhan impor bahan baku penolong dan barang modal terus mengalami peningkatan yang menandakan industri mengalami peningkatan.

“Dampak dari tingginya impor bahan baku penolong dan barang modal ini akan terlihat dalam tiga bulan kedepan, jadi kita akan lihat industri yang tumbuh akibat impor di bulan ini,”terangRusman.

Selain itu, pertumbuhan industri yang mencapai 4 % pada tahun 2010 ini, menadakan bahwa industri dalam negerimasih sanggup bertahap ditengah banyaknya masalah.

Lebih lanjut Rusman mengatakan deindustrialisasi dapat dilihat dalam 2 pendekatan, jika mengunakan pendekan perpindahan lokasi industri dari daerah konvesional seperti Jawa Barat kedaerah baru di luar pulau jawa, merupakan pertanda baik, dimana ini menandakan adanya penyebaran industri. Namun jika deindustrialisasi dengan pendekatan kedua yaitu perpindahan lokasi dari Indonesia ke negara lain ini yang harus di khawatirkan.

“Memang ada 1-2 industri yang tutup tapi itu tidak perlu di blow up itu hal wajar, karena secara kesseluruhan industri sedang tumbuh,”terang Rusman.

Berdasarkan data BPS impor bahan baku/ penolong sepanjang Januari –November mencapai sebesarUS$ 89,206 miliar mengalami peningkatan sekitar 43% dibanding periode yang sama tahun lalu, sedangkan impor barang modal mencapai US$ 24,401 miliar mengalami peningkatan pada periode yang sama tahun lalu sebesar 35,20%.

Hal senada juga diungkapkan menteri perindustrian MS Hidayat menurutnya gejala deindusrialisasi yang diprediksikan oleh para pengamat ekonomi tidak terjadi. Hal ini terlihat dari pertumbuhan industri tahun 2010 ini yang mencapai 4,69%.

“Kita lihat pertumbuhan industri tumbuh secara Year on Year (YoY) sebesar 1,5% sehingga deindustrialisasi tidak terjadi, nah sekarang saya sedang menyiapkan program reindustrialisasi,”tutur Hidayat.

Hidayat mengatakan beberapa langkah sedang disiapkan kementrian perindustrian untuk mencapai hal tersebut diataranya membuat klaste industri, membuat industri berbasis padat tenaga kerja, dan industri rioritas. Sehingga kementrian perindustrian menarget pertumbuhan industri yang cukup optimis yaitu 5,2% - 6,1%.

“6,1% itu akan tercapai kalau 3 permintaan saya dipenuhi, insentif fiskal, lahan 300 ribu hektar dan kepastian hukum, presidet sudah setujui ketiga permintaa itu akan dilaksanakan.

Walaupun sedikit pesimis dibanding dengan kementrian perindustrianmenteri perekonomian tetap memastikan 2011 pertumbuhan industri akan tetap berlanjut.

“pertumbuhan industri 2011 akan mencapai sekitar 4,5-5%, dan hampir semua sektor akan melakukan ekspansi , Ini penting karena industri manufaktur salah satu sektor menyerap tenaga kerja ,”kata Menteri Koordinator Perekonomian, Hatta Radjasa.

Dihubungi terpisah, Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Erwin Aksa mengatakan, pertumbuhan deindustrialisasi pada tahun 2011 tidak akan separah tahun 2010, pasalnya akan ada tren peningkatan pertumbuhan industri.

“Pada tahun 2010, hanya tumbuh 4%, ini artinya industri manufaktur memang menurun atau terjdi deindustrialisasi. Namun saya melihatnya trennya sudah positif naik dan prediksi saya tahun 2011 akan lebih baik dari tahun 2010, walaupun belum normal seperti sebelum 1998,”jelas Erwin.

Lebih lanjut Erwin memandang agar tidak terjadinya deinsutrialisasi pemerintah harus menciptakan iklim investasi yang kondusif dan meminimalisasi biaya ekonomi yang tinggi melalui akselerasi infrastruktur. Selain itu, ujar dia, pemerintah harus fokus pada sektor-sektor industri yang memiliki efek domino yakni mampu menyerap banyak tenaga kerja Ditambah lagi, langkah penyerapan penyerapan government spending yang lebih baik.

“Kalau itu semua dijalankan pada tahun ini, industri manufaktur nasional akan bertumbuh sekitar 5%,”jelas Erwin.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun