Stunting merupakan masalah gizi kronis pada balita yang ditandai dengan tinggi badan yang lebih pendek dibandingkan dengan anak seusianya. Anak yang menderita stunting akan lebih rentan terhadap penyakit dan ketika dewasa berisiko untuk mengidap penyakit degeneratif. Stunting terjadi ketika janin masih dalam kandungan dan baru terlihat ketika anak berusia dua tahun.Â
Artinya, perlu diwaspadai sejak janin masih dalam kandungan bahkan ketika seseorang belum menikah. Pencegahan dan kesadaran akan bahaya Stunting ini sangatlah penting, dimana anak menjadi penerus bangsa yang mana harus berkualitas utamanya dari segi kesehatannya untuk membangun negara yang lebih maju. Bagaimana jadinya ketika penerus bangsa merupakan anak dengan kondisi Stunting. Sehingga, dalam hal ini perlu adanya dukungan dan perhatian dari berbagai pihak untuk mencegah semakin meluasnya kondisi stunting yang mungkin tidak disadari.Â
Boyolali (20/07/2022) Mahasiswa KKN Tim II UNDIP Tahun 2022 melakukan penyuluhan secara langsung tentang Pencegahan Stunting kepada Ibu-ibu PKK di Desa Simo. Terjadinya Stunting bisa saja disebabkan bukan hanya karena faktor kesehatan, namun bisa saja karena faktor lain yang membuat faktor kesehatan menjadi penyebab utama. Untuk mendukung hal tersebut, kami sebagai pelaksana kegiatan mengusulkan adanya program Sosialisasi Pencegahan dan Kesadaran Bahaya Stunting ini dengan menjelaskan sebab-akibat terjadinya kondisi Stunting dari perspektif bidang keilmuan kami yaitu psikologi, ekonomi, peternakan, maupun hukum yang didampingi juga oleh Ketua Posyandu Desa Simo untuk menjelaskan lebih detaill apa itu "Stunting". Program ini diharapkan mampu memberikan kesadaran dan pencegahan sedini mungkin mengenai bahaya Stunting dari berbagai sisi kehidupan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI