Mohon tunggu...
Nurul Fauziah
Nurul Fauziah Mohon Tunggu... -

saya adalah mahasiswa di UIN Sunan Kalijaga Prodi Ilmu Komunikasi kelas C 2013

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perjalanan Hidup Tanpa Arah?

20 Desember 2013   07:23 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:43 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Buku adalah sumber pengetahuan begitu juga dengan media-media lain yang digunakan untuk menyalurkan informasi, seperti televisi, radio, koran, majalah dan media-media lain, akan tetapi metode yang sering di gunakan dan mampu bertahan lama untuk riset mempelajari ilmu-ilmu alam, sosial, budaya, agama dan lain sebagainya adalah dari media buku.

Karena dari buku kita dapat mengetahui hal-hal yang diluar kemampuan kita untuk melihat secara langsung maupun hal-hal yang jauh dari keberadaan kita misalnya sejarah, biologi, geografi, fisika dan bahkan kita bisa tahu apa yang menjadi tradisi dari negara-negara yang tidak pernah kita ketahui keberadaannya. Seperti kitab suci Al-Qur’an dari zaman dulu sampai sekarang kajiannya tetap sama dan kewajiban bagi umat islam untuk mempelajarinya dan mengamalkannya.

Lalu bagaimana nasib saudara-saudara kita yang tidak bisa membaca atau buta aksara? Buta aksara memang menjadi mimpi buruk. Bayangkan kalau buta huruf gimana bisa sekolah? Bagaimana bisa dapat ilmu pengetahuan? Ilmu memang bisa kita dapat selain dari membaca akan tetapi dari membaca kita  tidak akan mudah dibohongi, dimanipulasi, dan ditipu oleh orang lain karena zaman sekarang semuanya serba canggih dan tulisan-tulisan pun tidak hanya menggunakan bahasa indonesia saja akan tetapi banyak menggunakan bahasa Cina, bahasa Korea, bahasa Arab, bahasa Jepang dan lain sebagainya.

Pada zaman sekarang banyak dari kita yang bisa baca tulis saja sering dibohongin orang bagaimana dengan yang tidak bisa baca tulis atau buta aksara? Orang yang buta aksara pillihan pekerjaannya pasti jadi terbatas sekali. Pasti juga tidak bisa dapat pekerjaan yang mengharuskan baca tuli. Jadinya pekerjaannya ya tidak jauh-jauh yang hanya mengandalkan fisik saja, seperti menjadi penjual sayur, penarik becak, kuli panggul, buruh bangunan dan masih banyak lagi pekerjaan yang hanya mengandalkan fisik saja.

Kita harus bersyukur ternyata di Indonesia sudah diadakan pendidikan kesetaraan bagi anak-anak, remaja, maupun orang tua yang tidak bisa baca tulis. Tidak tanggung – tanggung dalam pemberantasan buta aksara pemerintah sudah mengeluarkan berbagai cara dan jurus supaya anak-anak Indonesia dan semua masyarakat yang di pelosok sekalipun tetap mendapat pelayanan. Dan banyak juga rumah-rumah singgah yang digunakan oleh para relawan untuk mengajari anak-anak yang belum mempunyai kesempatan untuk belajar di bangku sekolah.

Tidak ada kata terlambat untuk belajar karena kita sebagai manusia diajarkan untuk mencari ilmu dari buaian hingga liang lahat maksudnya dari buaian ibu atau dari lahir sampai kita meninggal. Jadi selamanya kita tidak akan pernah berhenti belajar, dan sesuai ayat Al-Qur’an yang turun pertama kali yaitu surat Al-‘Alaq ayat 1-5 dalam isinya menyatakan bahwa peritah Allah SWT yang pertama kalinya adalah untuk “membaca” dalam kata “Iqro” yang artinya bacalah. Sebab membaca adalah sebagai penuntun kita untuk mendapatkan ilmu pengetahuan sebagai penuntun hidup bagi manusia yang mau membaca dan mempelajarinya.

Bagaimana jika saudara – saudara terdekat kita atau tetangga kita yang mengalami buta aksara, wah... pasti kita sedih banget dong... dengan kejadian yang semacam ini, kita seharusnya beruntung karena kita dapat membaca sehingga kita lebih mudah untuk mencari ilmu baik di sekolah maupun di mana saja, lalu bagaimana dengan saudara – saudara kita yang tidak dapat membaca apakah kita hanya tinggal diam atau hanya meratapi nasib saja!.. jangan begitulah guys orang buta aksara adalah tanggung jawab orang yang tidak buta aksara alias bisa baca tulis itu semua menjadi kewajiban kita untuk mengajari mereka.

Ada beberapa program yang membantu mengentaskan buta aksara, yang dijalankan oleh pemerintah dan juga warga yang peduli dengan masyarakat diantaranya adalah:

·Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM)

·Sanggar Kegiatan Belajar (SKB)

·Sekolah Rumah

·Sekolah Alam

·Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)

·Organisasi Keagamaan

·Organisasi Kemasyarakatan dan Orsosmas

·Dan lain-lain

Dengan begitu tidak ada salahnya kan kita membantu saudara-saudara kita apalagi untuk orang terdekat kita sendiri, semoga dengan kita membantu ilmu kita bisa berguna bagi orang lain dan terutama untuk diri kita sendiri, bantulah orang lain selagi kita massih diberi kemampuan untuk membantu orang lain... OK!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun