Mohon tunggu...
Nurul Fauziah
Nurul Fauziah Mohon Tunggu... -

saya adalah mahasiswa di UIN Sunan Kalijaga Prodi Ilmu Komunikasi kelas C 2013

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Lukisan, Seni dalam Tradisi Islam

1 Januari 2014   01:03 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:17 534
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1388512787470544043

Pada abad ketujuh Masehi Seni Rupa mulai berkembang pesat di dunia Islam. Ketika itu Islam sudah menyebar kedaerah Semenanjung Arab, akan tetapi perkembangan tersebut sudah mencapai Byzantium, Persia, Afrika, Asia, bahkan di Derah Eropa.

http://search.tb.ask.com/search/AJimage.jhtml?searchfor=Lukisan+Raden+Saleh&cb

Perkembangan seni di dunia Islam tergolong Unik karena di warnai dengan pro dan kontra. Terlepas dari kontroversi tersebut perkembangan seni di dunia Islam telah mencapai kejayaannya pada abad ke 11 sampai 12 Masehi. Dari kenyataan inilah menandakan bahwa ada kemajuan dan kematangan masyarakat Islam dalam memandang peradaban yang terjadi di dunia Islam.

Menjadi Pelukis pada masa itu mendapatkan kedudukan yang sangat pentingdalam peradaban dan kehidupan beragama. Hal itu ditandai dengan munculnya karya – karya hebat dari para seniman. Untuk menjadi pelukis pada masa ini tidak hanya pandai dalam satu ilmu saja akan tetapi harus menguasai berbagi ilmu seperti Geometri, Astronomi, Optik, Kaligrafi, Sejarah, Tasawuf, Tafsir, dan Sastra.

Ada beberapa karya-karya hebat yang muncul pada masa ini seperti Shah-namah (1009 Masehi) karya Firdausi, Iskandar-namah dan Khamza (1202 Masehi) karya Nizami. Dalam buku ini, seni lukis dan pandangan seniman Muslim tentang seni disajikan secara jelas. Keterangan mengenai pesatnya seni lukis juga diterangkan dalam buku – buku karangan Imam al-Ghazali (1111 Masehi) seperti Ihya’ Ulumuddin dan Kimiya-i-Sa’adah.

Agama sering disebut sebagai penghambat dalam perkembangan karya seni, khususnya adalah seni lukis. Akan tetapi seni dalam perkembangan Islam maju dengan pesat dan kemajuan seni menjadi tonggak dalam perkembangan seni di dunia barat. Banyak karya – karya seni di dunia barat yang tidak lepas dari peradaban islam salah satunya adalah lukisan bunda Maria dan Isa, di kerudung bunda Maria terdapat tulisan laa illaha illa Allah (Tiada Tuhan selain Allah) akan tetapi pelukis tersebut tidak mengetahui maksud dari tulisan tersebut, baginya itu hanyalah seni yang sudah mendarah daging di kebudayaan mereka yang turun menurun. Subhanallah, begitu besarnya pengaruh peradaban Islam bagi kebudayaan seni di Barat. Dan masih banyak lagi karya seni yang bertuliskan laa illaha illa Allah, yang lagi – lagi seniman hanya menganggap sebagai seni budaya dan tidak tahu maksud dari tulisan tersebut.

Pada masa yang sama, negeri persia juga berada di bawah kekuasaan negara – negara pecinta dan pengagum seni seperti dinasti Persia, Turki, dan Mongol. Seni lukis berkembang pesat terutama pada masa Bani Il-Khan Mongol (1258 Masehi sampai 1395 Masehi) memerintah daerah Irak dan Persia sejak jatuhnya dan hancurnya kekhalifahan Bani Abbasiyah. Akan tetapi bukti bahwa umat Islam familiar dan terbiasa dengan gambar makhluk hidup, kurang lebih pada masa pemerintahan dinasti Bani Umayyah (661 Masehi sampai 750 Masehi) di Damaskus, Suriah. Seni lukis pada zaman itu bisa kita saksikan di Istana kecil Qusair Amrah yang dibangun pada tahun 724 masehi hingga 748 Masehi.

Lukisan makhluk hidup dan manusia mulai berkembang pesat pada masa dinasti Fatimiyyah dan Saljuk yaitu antara abad ke-12 hingga 13 Masehi. Pada abad selanjutnya seni lukis miniatur berkembang pesat di era kekuasaan dinasti Il-Khans, dinasti ini adalah keturunan Hulagu Khan yang sudah masuk Islam. Pada masa penguasa Il-Khans, seperti Mahmud Ghazan (1295 Masehi sampai 1304 Masehi), Muhammad Khodabandeh (Oljeitu)(1304 Masehi sampai 1316 Masehi), dan Abu Sa’id Bahadur (1316 Masehi sampai 1335 Masehi) sangat tertarik dan sudah sejak dulu menaruh perhatian pada perkembangan seni. Mereka memperbaiki dan memperbarui kerusakan- kerusakan yang diakibatkan oleh invasi – invasi leluhurnya terhadap dunia Islam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun