   Bener Meriah (BM) adalah salah satu daerah yang pertama kali dikunjungi dalam daftar kunjungan saya. Perjalanan saya ke daerah tersebut melewati sebuah kota yang sering disebut negeri di atas awan yaitu Takengon. Meski tidak saya singgahi, kota tersebut dapat menggambarkan keindahan alamnya yang menakjubkan.
   Di luar ekspektasi, BM juga membuat saya terpana dengan banyaknya pohon alpukat di sepanjang jalannya. Bukan hanya ada alpukat, di sana juga banyak pohon kopi dan durian. Menurut saya, BM adalah negeri sejuk dan damai. Banyak hal yang belum saya jelajahi di sini, jadi saya harus kembali, entah kapan, tapi harus kembali.
Jarak Meulaboh ke Bener Meriah
   Pengalaman dan jalan yang baru pertama kali dijelajahi justru membuat saya sangat senang dan sedikit bangga karena memiliki kesempatan untuk berkunjung ke daerah impian. Walau hanya beberapa hari, tetapi cukup untuk menambah pengalaman menjelajah. Keinginan tersebut terpenuhi karena kegiatan yang diikuti adik saya disana selama beberapa bulan. Jadi, kami sekeluarga berencana mengunjunginya sekaligus liburan dan berkelana. Apalagi, adik saya tinggal di rumah teman SMK nya yang sudah kami anggap saudara.
   Menurut penemu jalan tikus, Google Map, jarak Meulaboh ke Bener Meriah sekitar 196 km, yang dapat ditempuh dalam waktu sekitar 5 jam 17 menit. Perjalanan dengan berbagai rintangan di sepanjang jalannya yang berbelok tajam, keramaian di jalan lintasnya, sehingga melewati gunung tertinggi. Agak lumayan jauh bagi sebagian orang yang baru pertama kali berkunjung, terlebih lagi dengan gunung tinggi yang harus dilewati.
Informasi Rute dan Persiapan yang Dilakukan
   Sebelum bepergian, saya dan keluarga telah melakukan persiapan jauh-jauh hari, apalagi perjalanan ini baru pertama kali kami lakukan. Mulai dari mempersiapkan uang belanjaan bahan yang harus dibawa, uang saku, sampai-sampai celengan pun ikut terbawa untuk berjaga-jaga semisal bensin harus diisi diperjalanan.
   Persiapan ini dimulai lima hari sebelum perjalanan, diawali dengan menyiapkan oleh-oleh kue khas Aceh seperti karah dan bolu bhoi untuk saudara baru di BM. Kami juga membawa beras dan ikan karena ingin masak dan makan bersama, dan tidak lupa juga menyiapkan pakaian untuk beberapa hari menetap. Biaya yang kami butuhkan untuk persiapan perjalanan ke BM sekitar dua juta tujuh ratus rupiah.
   Hal yang paling penting menurut saya adalah menyiapkan informasi rute agar tidak nyasar dan bingung. Saya meminta adik mengirimkan alamat rumah yang ia tinggali supaya kami lebih mudah menemukan jalan menuju BM.
Perasaan Saat Melintasi Gunung Singgah Mata dan Hambatannya
   Sebelum pergi aja udah deg-degan!!. Entah kenapa, sebelum pergi ada aja cerita yang lewat di telinga, bukan hanya lewat tapi cukup membuat hati gugup, gelisah sampai rasanya nggak tenang.
