Mohon tunggu...
Nurul Farahanis
Nurul Farahanis Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membaca (menjelajahi dunia melalui cerita) dan menonton drama, pemalu (lebih suka mengamati dan mendengar sebelum berpartisipasi), penyuka video konspirasi tanpa solusi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Jalur Masuk ke JDKI Rusak Kendaraan Warga Kampus

15 September 2024   20:22 Diperbarui: 15 September 2024   22:12 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Penulis: Nurul Farahanis, Mahasiswa Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh.

Aceh Barat -- Jalur masuk ke gedung Jurusan Dakwah dan Komunikasi Islam (JDKI) mengalami kerusakan yang dapat mengakibatkan rusaknya kendaraan warga kampus. Jalan beroperasi sejak tanggal 26 Agustus 2024. Terletak di Jalan Alue Penyareng, Desa Gunong Kleng, Kec. Meureubo, Kab. Aceh Barat. Jalur masuk yang terletak antara gedung merah dan gedung coklat menempuh jarak sekitar satu kilo.

Jalur masuk yang rusak karena permukaan yang tidak rata dan bebatuan besar disepanjang jalan, jika terjadi curah hujan jalan tersebut akan berlumpur dan memungkinkan dapat menyebabkan banjir karena kondisi parit disepanjang jalannya yang kecil dan banyak sampah berserakan. Sejumlah mahasiswa mengaku prihatin dengan kondisi jalan tersebut dan berharap bisa diperbaiki oleh pihak terkait.

Munawir, salah satu mahasiswa Jurusan Dakwah dan Komunikasi Islam mengatakan, "Dengan kondisi jalan tersebut memungkinkan mahasiswa akan jatuh saat hendak ke kampus apalagi dalam kondisi buru-buru, jadi saya berharap semoga pihak terkait segera memperbaiki akses jalan menuju gedung JDKI karena sebagai mahasiswa saya merasa khawatir kejadian yang berbahaya dapat terjadi kepada siapa saja yang melintas", ujarnya.

Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa, Vazil mengatakan, "Saya juga berharap kepada pihak kampus untuk segera melanjutkan perbaikan jalur masuk ke gedung JDKI karena ini juga salah satu keluh kesah dari mahasiswa dan dosen karena jalan masih belum rata dan banyak batu-batu besar, ini juga berbahaya bagi mahasiswa dan dosen yang melintas di jalan tersebut", ungkapnya.

Menurutnya, jika jalannya tidak di aspal maka cukup dirapikan saja untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan menciptakan lingkungan yang aman.

Jalan tersebut dibuat pada saat aktivitas pembangunan gedung dengan menimbun bebatuan yang dilakukan untuk mempermudah akses alat berat masuk ke hutan. Jalan tersebut seharusnya tidak digunakan untuk aktivitas biasa. Jika tetap ingin digunakan, perbaikan jalan harus dilakukan terlebih dahulu untuk menghindari risiko kecelakaan.

Salah satu dosen STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh, Ismail, mengatakan kondisi jalur masuk ke JDKI ini memang sungguh sangat memperihatinkan, rawan terjadi kecelakaan akibat kerikil yang belum dilakukan pengempresan dengan alat berat, namun itu kondisi sementara karena memang sedang dilakukan pembangunan dan hal itu lumrah mengingat proses pengerjaan itu membutuhkan dana yang tidak sedikit.

"Semoga pihak-pihak terkait dengan pembangunan jalan atau pengaspalan cepat terealisasi, dan jika ada proposal pengajuan ke dinas atau pemkab agar lekas dikucurkan dana untuk pembangunan jalan tersebut demi pendidikan yang lebih baik", demikian ujar Ismail, dosen STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun