Hasil penilaian harus memberikan hasil yang   dapat   diterima   oleh   semua   pihak, pesertadidik,  sekolah,  masyarakat,  maupun pemerintah. Ada beberapa hal penting yang perlu dilakukan oleh guru dalam melakukan penilaian yaitu menyusun perangkat tes yang standar Perangkat  yang dimaksud  meliputi  kisi-kisi  soal,  soal,  kunci jawaban  beserta  rubrik  penilaiannya. Soal  tes yang  baik  disusun  berdasarkan  kisi-kisi  yang ada. Kisi-kisi  (test  blue-print  atau  table  of specification)   didefinisikan   sebagai   matrik informasi yang dapat dijadikan pedoman untuk menulis  dan  merakit  soal  menjadi  tes.  Tujuan penyusunannya  adalah  untuk  menentukan ruang  lingkup  dan  tekanan  penilaian  yang setepat-tepatnya,   sehingga   dapat  menjadi petunjuk   dalam   menulis   soal.
 Dengan  kisi-kisi yang  terstandar,  soal  yang  dibuat  guru  akan memiliki  kualitas  yang  sama  dimanapun  soal tes  dibuat. Jika  semua soal yang dibuat oleh guru sesuai dengan kisi-kisi  maka  kualitas  soal  akan  semakin baik. Untuk mewujudkan kondisi tersebut tentu tidak mudah, karena tuntutannya adalah guru harus mampu menyusun kisi-kisi dengan baik. Kisi-kisi akan mampu menuntun guru dalam menyusun soal tes  sesuai  dengan  tujuan  yang  diharapkan. Kisi-kisi juga akan membawa guru pada batas kemampuan  apa  soal  dibuat.
Ada   banyak   aspek   yang   menjadi kendala  bagi  guru  dalam  menyusun  kisi-kisi sehingga kisi-kisi buatan guru krang berkualitas. Guru masih belum memahami bagaimana memilih Kompetensi   Dasar   yang   benar.   Banyak indikatoryang  memuat  materi  yang  tidak seharusnya.  Masalah  lain  adalah  banyak ditemukan  indikator  pada  kisi-kisi  yang  tidak berkembang,  artinya  hanya  dapat  dibuat  satu soal  saja.  Banyak  juga  ditemukan  dalam  satu kisi-kisi tidak memuat indikator kunci sehingga jikakisi-kisi  benar  digunakan,  soal  tidak mengukur capaian Kompetensi Dasar. Banyak  juga ditemukan kesalahan dalampelevelan, sehingga pada  tingkat  kognitif  apa  anak  akan dikur  menjadi  tidak  jelas.  Masih  banyak  juga ditemukan  pembobotan  soal  yang  kurang tepat,  bahkan  terbalik.  Soal yang  semestinya bobotnya  lebih  banyak  justru  malah  dibobot sedikit. Masalah  yang  lain adalah susunan indikator soal tidak mencerminkan   gradasi   soal   mudah   ke sedang, sederhana ke komplek.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menulis soal-soal:
1.Bahasanya harus sederhana dan mudah dipahami.
2.Suatu soal tidak boleh mengandung penafsiran ganda atau membingungkan
3.Cara memenggal kalimat perlu diperhatikan agar tidak salah penafsiran. Dalam matematika misalnya, penulisan pangkat harus diusahakan pada tempat yang semestinya
4.Petunjuk mengerjakan. Walaupun kadang-kadang siswa sudah biasa melihat bentuk-bentuk soal, namun petunjuk mengerjakan soal merupakan hal yang penting tidak boleh diabaikan.
Langkah --langkah penyusunan butir soal
Agar soal yang disiapkan oleh setiap guru menghasilkan bahan ulangan/ujian yang sahih dan handal, maka harus dilakukan langkah- langkah berikut, yaitu:
1.Menentukan tujuan tes,