Mohon tunggu...
Nurul Fadillah
Nurul Fadillah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya membaca dan saya suka nonton vidio tutorial memasak di youtube

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teori Empati Martin Hoffman

19 Januari 2025   19:01 Diperbarui: 19 Januari 2025   18:01 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Teori Empati Martin Hoffman

Martin Hoffman, seorang psikolog perkembangan, dikenal atas kontribusinya dalam memahami empati sebagai bagian penting dari perkembangan moral manusia. Dalam teorinya, Hoffman menjelaskan bagaimana empati berkembang sejak bayi hingga dewasa dan bagaimana hal ini memengaruhi perilaku prososial, seperti membantu orang lain atau merasakan kepedulian terhadap sesama.

Definisi Empati

Hoffman mendefinisikan empati sebagai kemampuan untuk merasakan dan memahami emosi orang lain, seringkali dengan cara "berbagi" pengalaman emosional mereka. Empati dianggap sebagai fondasi penting bagi perkembangan moral, karena memungkinkan individu untuk peduli terhadap kesejahteraan orang lain.

Tahapan Perkembangan Empati menurut Hoffman

Hoffman mengemukakan bahwa empati berkembang melalui beberapa tahap yang terkait dengan usia dan pengalaman:

1. Empati Global (0-1 tahun)

Pada tahap ini, bayi merasakan distres saat melihat orang lain mengalami kesusahan, tetapi mereka belum dapat membedakan antara perasaan diri mereka sendiri dan perasaan orang lain.

Contoh: Bayi menangis saat mendengar bayi lain menangis.

2. Empati Egosenstrik (1-2 tahun)

Anak mulai memahami bahwa orang lain memiliki perasaan yang terpisah dari mereka, tetapi respons mereka masih berpusat pada perspektif sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun