Pada tahun 2005 saya mulai menginjakkan kaki di Kabupaten Sintang. Pada saat itu hanya ada 1 pondok pesantren saja di tengah kota.Â
Namun dengan beriringnya waktu pada tahun 2022 ini di Kabupaten Sintang, mulai banyak menjamur pesantren- pesantren.Â
Ini semua tentunya berkat dukungan dari semua pihak. Yang pertama pemerintah daerahnya yang selalu support minimal dalam bentuk keamanan daerahnya. Ada juga yang selalu didukung pendanaannya.
Yang kedua adalah dukungan masyarakat Kabupaten Sintang. Animo masyarakat Kabupaten Sintang cukup tinggi untuk mondokkan anak sehingga pesantren-pesantren tersebut makin berkembang pesat.Â
Tentunya ini bukan tanpa dasar. Yang pertama tentunya mondokkan anak itu bertujuan untuk agar anaknya faham dan terbiasa di lingkungan yang Islami sehingga terbentuk karakter yang Islami. Di pesantren tentunya kegiatan ibadah berjalan dengan teratur. Tidak hanya ibadah yang wajib, ibadah Sunnah juga dibiasakan.Â
Yang kedua ada tujuan Masyarakat mondokkan anaknya. Misalnya pingin jadi hafidz hafidzoh maka anaknya akan dipondokkan di pesantren tahfidz. Pingin faham kitab- kitab kuning, maka anaknya akan dipondokkan di pesantren- pesantren salaf.Â
Yang ketiga  Masyarakat pada masa sekarang jenuh lihat putra putri nya yang kesehariannya hanya megang gadget aja. Rebahan aja. Main game aja. Yang di pesantren gatget ini banyak dilarang atau dibatasi. Hal yang membuat keributan di rumah, di pesantren para santri dengan ikhlas menaatinya.
Ini adalah beberapa alasan yang sering disampaikan oleh para wali santri. Â Semua ini bisa terlaksana tentunya tidak bisa dipaksakan. Biasanya orang tua akan mengarahkan anak- anaknya baik secara langsung atau tidak agar anaknya mau mondok. Pelan- pelan anak- anak diajak diskusi apa mengapa dan bagaimana tentang pondok pesantren.Â
Ada beberapa keuntungan ketika anak- anak kita mondok atau menjadi santri:
1. Santri akan 24 jam belajar agama atau ilmu keagamaan baik secara teori maupun praktek pembiasaannya.
2. Santri akan belajar mandiri, berusaha menyelesaikan masalahnya sendiri.