Mohon tunggu...
Nurul Fadhila Sani
Nurul Fadhila Sani Mohon Tunggu... -

Student of State Islamic University Maulana Malik Ibrahim Malang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sensasi Presepsi dan Atensi

22 September 2014   13:42 Diperbarui: 17 Juni 2015   23:58 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Dalam ilmu psikolgi kognitif ini mengacu pada dunia fisik atau eksternal, sekaligus dunia mental atau internal. Semua ini berpusat pada sistem sensorik. Sensasi (sensation) yakni bertuju pada pendektesian dini terhadap energi dari dunia fisik, dan berkaitan dengan struktur dan proses mekanisme sensorik, disertai stimuli yang mempengaruhi mekanisme-mekanisme tersebut. Presepsi yakni mengacu pada interpretasi diri hal-hal yang kita indera. Ketika sesorang membaca sebuah buku, mendengarkan music, di cubit orang lain, memcium bau parfum, mencicipi makanan, seseorang tersebut mengalami lebih dari sekedar stimulasi sensorik. Kejadian-kejadian sensorik tersebut diproses sesuai pengetahuan seseorang tersebut tentang dunia. Hal tersebut memberikan makna terhadap pengalaman sensorik sederhana, dan itu lah presepsi teman-teman. Ada pun cara menghindari presepsi, fenomena menghindariatau menolak presepsi agar tidak terjadi suatu presepsi terhadap stimulus yang di hadirkan pada seseorang, sering kita jumpai di dalam kehidupan sehari hari, biasanya stimulus yang bermuatan emosi cenderung kurang siap untuk di presepsi daripada stimulus yang netral. Contohnya, apabila pada seseorang di ucapkan kata-kata tabu, cabul atau dapat membangkitkan kenangan kenangan masa lalu yang traumatis, maka ia cenderung akan menghindari untuk mempresepsikan kata-kata tersebut. Atensi yaa apa itu atensi?. Atensi adalah pemusatan suatu pikiran dalam bentuk yang jernih dan gambling, terhadap sebuah objek simultan atau sekelompok pikiran. Contohnya saat kita membayangkan kata-kata seperti “memperhatikan” “perhatikanlah” atensi penuh dan jadi pusat perhatian.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun