Mungkin post ini gak sempat dibaca oleh beliau. Aku cuma mau bilang terima kasih sama Pak Anies. Aku bersyukur bgt algoritma medsosku rekomendasikan konten tentang acara #Desak Anies, aku jadi cari tahu lebih dalam tentang Pak Anies deh. Semenjak tahu Pak Anies dari pemilu, aku jadi suka nonton berita politik dan buka buku sejarah lagi padahal sebelumya aku apatis bgt
Yang paling mengagetkan adalah yg awalnya aku dan ibukku sering diem-dieman karena tekanan suruh nikah mulu(maklum soalnya tinggal di desa gaes) sekarang jadi sering ngobrol. Â
Ngobrolnya tentang Pak Anies karena kami sama-sama kagum dengan Pak Anies terutama tentang pemaparan visi misi dan pas depat capres kemarin. Selain ngobrol tentang Pak Anies kami akhir-akhir ini sering ngobrol tentang politik dan ekonomi yang sangat berpengaruh di kehidupan kami terutama kaum menengah bawah (tidak kaya dan tidak miskin).
Kalo orang-orang berpendapat siapapun presidennya itu sama aja. Saya amat tidak setuju dg pendapat itu. Setiap calon pemimpin punya rekam jejak yg berbeda, latar belakang pendidikan dan pengalaman yg berbeda, punya karya dan prestasi yg berbeda, punya gaya kepemimpinan yg berbeda, punya kepribadain yg beda, punya visi misi yg berbeda. Jadi pertimbangan itulah yg menurut saya pernyataan itu kurang tepat.
Saya menemukan sosok pemimpin yg bisa merangkul semuanyanya. Bisa menguatkan yang lemah tanpa harus melemahkan yg kuat. Itu saya cari sendiri dari riwayat hidup dan rekam jejak Pak Anies. Banyak kinerja Pak Anies yang tak tersorot media dan tidak banyak dibicarakan di media. Dan menurut saya hal ini langka di repuplik ini, karena mayoritas sukanya flexing kinerja entah itu berhasil atau tidak.
Intinya saya bersyukur bgt bisa mengenal lebih dalam Pak Anies dan tidak pernah menyesal menjadi bagian untuk perubahan. #SalamPerubahan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H