” Setiap amalan manusia adalah untuknya , kecuali puasa. Sesungguhnya puasa itu untuk-KU, dan Aku yang akan membalasnya (HR. Ahmad dan Muslim)”
Bulan ramadhan merupakan bulan istimewa, bulan penuh berkah, dan segala amal baik umat-Nya didunia akan dibalas berlipat ganda oleh Allah SWT. Semangat untuk menjalankan ibadah puasa, mampu membentuk karakter untuk memperbanyak amal kebajikan maupun amal ibadah spiritual dalam diri. Selain itu, bulan puasa merupakan bulan yang dapat digunakan untuk membuat mental menjadi tetap konsisten dan istiqomah dalam sebelas bulan berikutnya.
Puasa menurut syariat ialah menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan puasa semenjak terbit fajar sampai terbenamnya matahari, dengan disertai niat ibadah kepada Allah SWT, dengan mengharapkan ridho-Nya juga meningkatkan Taqwa kepada-Nya. dengan memahami sejuta hikmah dalam bulan Ramadhan, kita akan menikmati amalan amalan bulan Ramadhan dengan kekhusyukan dan penghayatan.
Momentum Ramadhan yang penuh dengan amalan, dari pagi hingga malam hari, mau tidak mau, suka tidak suka, akan membuat seseorang untuk istiqomah dalam hari hari selanjutnya.
Puasa juga merupakan kewajiban yang konkrit sebagai pembina suatu kebersamaan dan kasih sayang antar sesama, dimana seluruh orang islam akan merasakan lapar, haus, kenyang, dan suluitnya menahan emosi dan amarah diri. Puasa dalam satu bulan, seharusnya dapat membawa dampak positif berupa rasa solidaritas dan kepedulian antar saudara, rasa kemanusiaan yang mendalam atas penderitaan sesama manusia. Perasaan sama-sama lapar, haus, kesabaran yang lebih, dan kesucian fikiran juga kata-kata, mampu membuat manusia memiliki rasa kebersamaan dalam masyarakat, dan menghasilkan cinta kasih sayang antar sesame, tanpa memandang latar belakang, warna kulit, dan agama.
Bulan suci ramadhan adalah bulan riyadhah (latihan) untuk meningkatkan ketaatan pada Allah SWT. Bila berhasil, kelak di penghujung bulan Ramadhan kita benar-benar bisa disebut muttaqin (orang yang bertakwa), yakni orang yang senantiasa melaksanakan perintah Allah SWT dan menjauhi larangan-Nya.
Namun, apapun yang diperbuat dibulan puasa ini, semua semata-mata hanya untuk meraih keridhoan-Nya, Oleh karenanya, apa yang sampai kepada Allah tidak lain adalah niat yang tulus dalam menjalankannya, bukan penampilan lahiriah atau materi peribadatan yang dilakukan.
Islam mengajarkan pada kita semua untuk optimal atau ihsan dalam menjalankan ibadah, tak terkecuali ibadah di bulan Ramadhan. Dalam sabda Rasulullah SAW: ” Betapa banyak orang yang berpuasa, namun tidak mendapatkan sesuatupun, kecuali rasa lapar.Dan, betapa banyak orang yang shalat malam, namun tidak mendapatkan sesuatupun, kecuali begadang”( HR.Ibnu Majah)
Ini artinya , hendaklah hari hari puasa kita penuh kehati hatian, menjaga lisan, pandangan dan anggota badan lainnya dari kemaksiatan.Sungguh berat, namun dalam training selama 30 hari terus menerus, selayaknyalah jika kita mampu meneruskan segala amalan amalan ihsan di hari hari selanjutnya setelah Ramadhan usai, bahkan menjadi branding sebagai umat muslim dalam setiap amalannya.
Mari, kita mulai dengan ketulusan hati untuk mendapatkan berkahnya di bulan suci ramadhan tahun ini, diikuti dengan kesungguhan dalam mengisinya, bahkan hingga saat Syawal menjelang. Agar kita dapat menuai kegembiraan yang dijanjikan-Nya. Rasulullah SAW berkata :” Bagi orang yang berpuasa ada dua kegembiraan, kegembiraan ketika berbuka (buka puasa dan Idhul Fitri) dan kegembiraan ketika bertemu dengan Rabb nya “.(HR.Buchori dan Muslim).
Wallahu A’lam bishawab…