Mohon tunggu...
NURUL CANDRAMAGISTRA
NURUL CANDRAMAGISTRA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang pemimpi yang memimpikan perubahan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Merawat Kucing Jalanan Perkara Mudah?

8 Juni 2022   22:56 Diperbarui: 8 Juni 2022   23:04 484
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : wide-eyed cats, the foreign photographer - (flicker.com)

Pandemi covid-19 yang melanda negeri kita tahun 2020 lalu menyebabkan adanya pembatasan aktivitas masyarakat. Banyak pembatasan untuk menghindari adanya kerumunan. Banyak orang yang terpaksa untuk melakukan work from home atau WFH. Banyak pelajar, mulai dari tingkat dasar hingga mahasiswa yang menghabiskan masa belajarnya di rumah dengan pembelajaran jarak jauh (daring). Disamping itu, kegiatan sangat dibatasi sehingga banyak orang yang harus tetap tinggal di rumahnya dan tidak diperkenankan untuk beraktivitas diluar rumah. Beberapa orang merasa biasa saja akan hal ini, namun tidak dapat dipungkiri bahwa akan timbul rasa suntuk dan penat ketika harus mengerjakan tugas kantor maupun sekolah dirumah sendirian tanpa bertemu siapapun. Fenomena ini menyebabkan banyak dari mereka yang memutuskan untuk memelihara hewan peliharaan, salah satunya yaitu kucing. 

Banyak orang memilih kucing karena tingkah lakunya yang menggemaskan, sifat manja dan keabsurdannya. Riset mengatakan bahwa orang yang memiliki hewan peliharaan cenderung lebih bahagia. Hal ini disebabkan antara hewan dan manusia akan menjalin suatu hubungan timbal balik yang kuat secara  emosional.  Banyak orang  mengadopsi kucing mulai dari professional cat breeder, Cat Shelter, meminta saudara atau rekan, bahkan yang sempat ramai diperbincangkan yaitu dengan mengadopsi kucing jalanan atau kucing terlantar. 

Pandemi juga berdampak pada kucing-kucing jalanan yang terlantar ini. Pada hari-hari biasa banyak orang yang memberikan makan  kucing jalanan secara sukarela atau street feeding. Ketika pandemi, sedikit masyarakat yang beraktivitas diluar rumah sehingga banyak dari hewan jalanan tersebut kesulitan mendapat makanan. Hal ini menyebabkan orang-orang berfikir untuk mengadopsi mereka. Mengadopsi kucing terlantar terdengar seperti perbuatan yang mulia, tetapi ada tanggung jawab yang sangat besar dibaliknya. Banyak orang yang mengadopsi kucing terlantar karena rasa iba melihat kucing tersebut harus berjuang mencari makan sendiri, tanpa perlindungan dan atap yang menaungi. Beberapa dari mereka mengadopsi dengan persiapan yang matang seperti pasir kucing, litter box, segala jenis makanan mulai dari wet food hingga dry food, vitamin dan banyak lainnya. Namun ada pula orang yang mengadopsi kucing liar tanpa ada persiapan apapun. Bak memakan buah simalakama, ditinggal kasihan diambil tak ada persiapan, yang ada nantinya malah membuat kucing tersebut menderita. Menderita disini berarti kucing tersebut tidak terpenuhi kebutuhan sebenarnya yang ia perlu agar tetap sehat. Sebagai salah satu contohnya dalam hal makanan. Bagi mereka para adopter yang tidak tahu, mereka memberi makan kucing sembarangan seperti nasi, makanan manusia dan hal-hal lain yang seharusnya tidak diberikan kepada kucing. Begitu Pula permasalahan poop dan peep si anabul. Mereka dibiarkan berkeliaran padahal hal ini berbahaya karena bakteri yang ikut tertempel di badan kucing bisa menyebabkan beberapa penyakit serius. 

Penulis berpendapat bahwa seharusnya siapapun itu yang ingin mengadopsi seekor kucing liar sebaiknya mempersiapkan semua hal-hal yang diperlukan, baik materi dan juga harus memiliki edukasi terkait cara perawatan kucing jalanan. Tentu antara kucing yang diadopsi dari professional breeder dan dari jalanan memiliki kondisi yang berbeda. Kucing jalanan cenderung memiliki beberapa masalah kesehatan kompleks seperti cacat, kutu, jamur, scabies, cacingan yang disebabkan karena makanan yang dikonsumsi ketika di jalanan sangat tidak terjamin kebersihannya, malnutrisi bahkan ada beberapa yang menjadi pembawa virus berbahaya. Kucing jalanan yang baru diadopsi sebaiknya segera dibawa ke dokter hewan terdekat untuk diperiksa secara keseluruhan sehingga apabila ada penyakit segera diberi pengobatan. Setelah diberi pengobatan kucing juga disarankan untuk dimandikan mengingat lingkungan hidup sebelumnya yang kotor sehingga pasti banyak debu menempel pada bulu mereka. Ketika kucing sudah dimandikan makan mereka akan terlihat lebih menggemaskan dan dengan ketelatenan mereka akan tumbuh menjadi kucing lucu yang sehat.

Langkah selanjutnya yaitu mensteril kucing ketika mereka sudah sampai masa birahi. Banyak orang memandang steril hewan peliharaan sebagai hal yang melukai hewan, menghilangkan sifat alamiah mereka dan banyak lainnya. Padaha steril kucing ini penting loh. Overpopulation pada kucing dapat menyebabkan perebutan wilayah mengingat sifat kucing yang otoriter.  Kucing jantan yang belum di steril akan menyemprotkan cairan urine mereka sebagai penanda wilayah kekuasaan. Hal ini biasanya disebut spraying. Mereka juga cenderung agresif dan gemar bertarung dengan kucing jantan lainnya untuk merebutkan betina. Begitu pula kucing betina yang belum di steril. Mereka akan mengeluarkan suatu zat yaitu feromone sehingga para jantan yang ada disekitar akan birahi dan ingin mengawini si betina ini. Penekanan populasi kucing dapat meningkatkan animal welfare karena kucing-kucing yang telah disteril menjadi lebih bahagia dan sejahtera. Ada hal yang harus diperhatikan kawan, Jangan karena kucing ini hanyalah kucing "kampung" kita memberikan perlakuan yang berbeda. Perlu diingat bahwa semua kucing berhak mendapatkan kasih sayang dan perhatian yang sama.

Lalu bagaimana bagi mereka yang ingin menolong kucing jalanan namun memiliki keterbatasan seperti alergi kucing dan lain-lain? 

Kita bisa menghubungi komunitas pecinta hewan terdekat untuk membantu kucing kucing ini. Salah satu yang penulis kenal yaitu UAPH atau Universitas Airlangga Peduli Hewan. Komunitas gagasan salah satu mahasiswi Unair ini telah banyak menolong kucing jalanan yang membutuhkan adopter yang mampu mengurus mereka. Komunitas ini bekerja sama dengan beberapa klinik dokter hewan untuk memberikan pertolongan kepada kucing-kucing yang terluka, dengan menggunakan dana dari penggalangan dana yang dilakukan dari platform instagram @unairpedulihewan. Program yang rutin dilaksanakan yaitu street feeding disekitar kawasan Unair. Program lain dari komunitas ini adalah TNR atau Take, Neutral and Release. program ini bergerak dengan mengambil beberapa kucing jalanan untuk di steril yang kemudian dilepaskan kembali di jalanan. Hampir seluruh kegiatan yang berlangsung menggunakan dana dari penggalangan dana, sehingga bagi teman-teman pecinta hewan bisa banget untuk menyisihkan sedikit uangnya untuk menyelamatkan hewan-hewan jalanan ini.

Ketika adopter sudah memiliki materi dan edukasi yang cukup makan antara manusia dan hewan peliharaan akan timbul rasa sayang dan percaya. Tanpa kita sadari kucing-kucing ini menjadi obat kita ketika merasa stress, mereka siap menghibur kita disaat kita sedih dan merasa terpinggirkan dunia, selama kita memberi mereka snack yang berlimpah si, hihi   

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun