Mohon tunggu...
Nurul Hidayah
Nurul Hidayah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ibu dua anak, PhD Student at Monash University Australia

Menyimpan jejak petualangan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Memilih Akomodasi Saat Kuliah di Australia

29 Agustus 2022   04:09 Diperbarui: 29 Agustus 2022   06:11 356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Inginnya sih sebuah rumah. Namun, yang paling memungkinkan saat itu adalah unit. Jadilah hingga kini saya tinggal di unit kedua dari tiga rumah yang berjejer. Kanan-kiri tetangga yang belum memiliki anak. 

Tadinya saya menginginkan tipe rumah yang tidak terlalu dekat dengan tetangga sebab khawatir mengganggu mereka. Maklum ada balita. Sesekali dia menangis, khawatir mereka merasa terganggu. 

Alhamdulillah hingga saat ini, keadaan aman tak terkendali. Mungkin karena antar rumah cukup kedap suara juga sehingga suara teriakan tak sampai jelas ke telinga mereka. Atau bisa jadi, para tetangga memang memaklumi anak kecil.

Disamping jenis akomodasi di atas, para pelajar juga bisa memilih student housing yang diperuntukkan khusus bagi pelajara. Lokasinya biasanya dekat dengan kampus, namun khusus untuk pelajar.

Bagi saya yang sudah berkeluarga tentu tidak cocok. Bisa juga memilih akomodasi sharing. Misalnya satu rumah dengan empat kamar disewa beramai-ramai. Jatuhnya jadi lebih murah. Namun demikian, harus siap dengan berbagi area publik seperti toilet, dapur dan living room.

Lokasi

Saya agak galau sebenarnya saat mencari akomodasi antara harus memilih yang dekat ke kampus atau yang dekat ke sekolah si sulung. Kalau saya memilih dekat ke kampus, saya tinggal berjalan lima menit namun anak saya harus dua kali naik bis untuk tiba di sekolahnya. 

Sebaliknya, jika memilih yang dekat dengan sekolah anak, saya harus dua kali naik bis. Dari sisi biaya transportasi,  anak-anak memperoleh keringanan berupa potongan lima puluh persen. Namun demikian, saya tidak harus setiap hari datang ke kampus, sementara anak saya senin hingga jum'at akan berangkat ke sekolah.

Akhirnya, saya memilih lokasi yang dekat dengan sekolah anak. Ia tinggal berjalan sepuluh menit dari rumah. Kekurangannya, kami agak jauh dari teman-teman yang tinggal dekat kampus. Rata-rata mereka tinggal dekat dengan kampus dan dekat dengan SD. 

Sebagian besar mereka, anaknya masih SD. Saya saja mungkin yang kuliah ketuaan, anaknya sudah SMP. Tapia da bonusnya, tempat tinggal kami dekat dengan daycare untuk menitipkan si bungsu kalau saya harus berangkat ke kampus.

Dari sisi lokasi, yang perlu juga dipertimbangkan adalah adanya halte bis terdekat serta jarak ke fasilitas-fasilitas umum seperti tempat belanja dan klinik. Kalau jarak ke tempat belanja, bagi saya tak masalah harus naik bis sekali karena toh belanja biasanya hanya seminggu sekali.

Fasilitas

Sebagian akomodasi ada yang sudah terisi dengan perabotan (fully furnished). Kita tinggal datang membawa koper. Ini mungkin cocok bagi pelajar yang datang sendirian. Saya sendiri agak khawatir, perabotan yang ada malah rusak karena daya eksplor balita yang tinggi. Lemari yang sudah menayatu dengan kamar, kompor plus kitchen set, serta pemanas ruangan sudah cukup bagi saya sebagai kebutuhan dasar. Kebutuhan lainnya saya cari sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun