"See you later!" ucap sopir bis nomor 824 saat saya turun di pemberhentian bis. Sapaan ringan saat masuk atau keluar dari bis adalah hal yang biasa di Melboune. Penumpang juga sering kali mengucapkan terimakasih ketika turun dari bis.Â
Di Adelaide malah lebih ramah lagi. Hampir semua sopir menyapa dengan "Good day Mate!" setiap kali saya menaiki bis beberapa tahun lalu di kota itu.Â
Sambil menaiki bis di Melbourne, diam-diam saya memperhatikan ada beberapa hal positif yang bisa diambil pelajaran.
1. Bis selalu dalam keadaan bersih
Kebersihan bis membuat penumpang nyaman. Hal ini tentu saja ditunjang dengan proses pembersihan bis yang dilakukan sebelum bis beroperasi.Â
Ditambah lagi dengan jarang ada penumpang yang membuang sampah sembarangan. Entah karena takut denda atau memang sudah mandarah daging budaya membuang sampah pada tempatnya. Ya, gengsi rasanya kalau harus buang sampah sembarangan.
2. Tepat Waktu dan Teratur
Bis selalu tiba tepat waktu di pemberhentian bis. Kalaupun ada keterlambatan atau lebih awal, biasanya hanya satu atau dua menit saja. Keterlambatan juga biasanya diinformasikan pada aplikasi PTV (Public Transport Victoria).Â
Sopir fokus pada mengendarai bis tanpa repot berebut penumpang dengan sopir lain. Ia tak akan mengetem lama-lama juga untuk mengisi bis dengan sebanyak-banyaknya penumpang. Para sopir digaji per jam, bukan berdasarkan jumlah penumpang yang dibawa.
Di sini kendaraan tak bisa berhenti sembarangan. Begitu pun dengan kendaraan transportasi publik. Setiap beberapa ratus meter biasanya ada halte bis, tempat penumpang naik atau turun dari bis.
Awal-awal sih saya merasa malas harus berjalan ke halte bis dari tempat tinggal, padahal hanya lima menit. Maklum, dulu saya sering naik ojek ke mana-mana.Â
Lama-lama malah senang dan merasa fresh saat berjalan. Saat ingin berhenti, kita tinggal menekan tombol stop yang berada di dekat tempat duduk sebelum tempat pemberhentian bis yang dimaksud.Â