Pagi itu lengan yang dingin seperti es kupaksakan bergerak mendorong stroller. Itu adalah hari kedua puteri kecilku dititipkan di daycare. Selembar jaket ternyata tak mampu menangkal tujuh derajat Celcius Melbourne pagi ini. Ini masih autumn, apalagi winter. Duhh.
Seketika temperatur udara terasa bertambah saat Fatima menyambut kami dengan hangat. Senyum perempuan setengah baya asal Bangladesh itu kontan meningkatkan suhu beberapa derajat. Lega rasanya menitipkan bayi tiga belas bulan bersamanya. Ah, Autumn ternyata hangat.
Aku bergegas menuju bus stop terdekat. Ya ampun, terlambat satu menit dari jadwal bis berangkat ternyata. Hmm...harus naik taksi kalau ketinggalan begini karena bis berikutnya baru akan tiba 20 menit lagi.Â
Jalur tempat tinggalku memang bukan jalur ramai sehingga jadwal bis hanya tiga kali perjamnya. Sebelum membuka aplikasi Didi atau 13cab, iseng kubuka Ventura, aplikasi yang menunjukkan posisi real-time bis. Ternyata bis yang kumaksud masih dalam perjalanan menuju bus stopku.Â
Tak lama kemudian, bis berhenti tepat didepanku. "Hi, How are you?" sapa sopir bis saat aku masuk dan menempelkan kartu di tempat tap. Ah, Autumn di sini ternyata hangat.
Dari tempat turun bis pertama, aku harus mengambil bis berikutnya. Perjalanan menuju kampus memang tinggal beberapa menit namun waktu tunggu bis hampir 15 menit. Terlalu mepet kalau harus menunggu seperempat jam.Â
Aku hampir memesan taksi saat kulihat di seberang jalan seorang pria berkebutuhan khusus bergegas dengan kursi roda menuju bis. Kulihat sopir bis sengaja turun untuk membantu. Lagi-lagi, Autumn terasa hangat.
Sejurus kemudian pandanganku terarah pada bis yang tengah melaju ke arahku. Hei! Nomor bis yang akan mengantarkanku menuju kampus. Tiba tiga menit lebih awal ternyata. Alhamdulillah, aku bisa tiba di kampus 10 menit sebelum bimbingan dimulai.
Bimbingan kali ini adalah bimbingan grup, kebetulan ada beberapa orang mahasiswa dengan pembimbing yang sama. Seorang pria muda yang rajin, dosen UPI seperti biasa telah berada di mejanya.Â
Tak lama gadis cantik dan cerdas asal Bali yang sedari tadi sudah berada di PhD hub berkumpul bersama kami. Bergegas kami menuju ruangan yang telah dibooking. Sayang, teman kami asal Cina tak bisa hadir karena sakit.