Kampus Mengajar merupakan kegiatan pembelajaran dan pengajaran di satuan pendidikan dasar dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang dilaksanakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.Â
Tujuan dari Kampus Mengajar adalah memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar dan mengembangkan diri melalui kegiatan mengajar di satuan pendidikan yang masih membutuhkan bantuan untuk mengembangkan model pembelajaran dan meningkatkan pembelajaran literasi dan numerasi.Â
Program Kampus Mengajar ini dilaksanakan di seluruh wilayah Indonesia, sehingga banyak mahasiswa dari segala universitas dan sekolah-sekolah di seluruh Indonesia yang terlibat. Ketika program Kampus Mengajar angkatan 5 dibuka, saya memutuskan untuk mengikuti program ini untuk mengabdi di salah satu sekolah selama 4 bulan.Â
Setelah menyelesaikan sesi pendaftaran, screening, dan tes, saya akhirnya dinyatakan lolos seleksi dan ditempatkan di salah satu sekolah yang terletak di Kota Bandung, yaitu SMP Pajajaran 1. Terdapat 4 mahasiswa lainnya yang bertugas di SMP Pajajaran 1, mereka berasal dari Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Cendekia Mitra Indonesia, dan Universitas Wanita Internasional.
Pada penugasan minggu pertama, saya dan teman-teman mahasiswa lainnya melaksanakan observasi dan wawancara kepada masyarakat SMP Pajajaran 1 (siswa, kepala sekolah, dan guru) untuk mengetahui kebutuhan siswa dan sekolah.Â
Pengumpulan data melalui observasi dan wawancara ini dibutuhkan dalam menyusun rangkaian program untuk mewujudkan visi utama dari pelaksanaan Kampus Mengajar, yaitu meningkatkan budaya literasi dan numerasi. Setelah kami mendapatkan data mengenai budaya sekolah, kebiasaan siswa, dan model pembelajaran, kami pun menyusun beberapa rancangan program.Â
Untuk meningkatkan budaya literasi dan numerasi, kami mengadakan program Pojok Baca di setiap sudut kelas, Gerakan Literasi Sekolah yang dilaksanakan setiap hari Selasa, Pohon Informasi yang ditempel di dinding setiap kelas, Math is Fun yang berkolaborasi dengan guru matematika, dan Math Wall yang ditempel di dinding setiap kelas.Â
Kami juga menyusun program lainnya untuk memenuhi kebutuhan sekolah, yaitu Pojok Karya yang bertujuan untuk melatih kreatifitas siswa, Poster Kebaikan yang berisi kata-kata motivasi dan ditempel di koridor sekolah, Sarang Tumpah (Satu Orang Satu Sampah) yang bertujuan untuk menjaga kebersihan sekolah, Jumat Bersih untuk menjaga kebersihan fasilitas sekolah, One Week One Vocabulary yang bertujuan untuk meningkatkan minat siswa terhadap bahasa Inggris, Weekly Journaling untuk mengetahui kondisi psikologi siswa setiap minggu, Science Educational Technology untuk mengenalkan sains dan teknologi kepada siswa, dan Sanlat (Pesantren Kilat) yang bertujuan untuk meningkatkan iman dan taqwa siswa.
Untuk memastikan program yang bertujuan menciptakan budaya literasi dan numerasi sukses, saya dan teman-teman menaruh perhatian lebih pada program-program ini saat dilaksanakan. Saat melaksanakan Pojok Baca, kami membuat pojok ruang kelas menjadi nyaman dan menarik dengan menaruh meja dengan telapak meja, kursi, buku-buku dari perpustakaan yang menarik, dan hiasan yang berhubungan dengan kegiatan membaca. Kami juga membuat tabel atau daftar siswa untuk mendata siswa yang sudah membaca setiap harinya.Â