Mohon tunggu...
Nurul AzizaHanafi
Nurul AzizaHanafi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Webinnar Nasional ASPEKSINDO X KAPASGAMA Geliat Industri Pariwisata untuk Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat

23 September 2022   21:02 Diperbarui: 23 September 2022   23:01 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

PAREPARE.News-Pada hari kamis, 22 September 2022, telah dilaksanakan Webinar Nasional ASPEKSINDO X KAPASGAMA tahun 2022 Sesi ke 2 bersama Keluarga Alumni Sekolah Pascasarjana UGM (KAPASGAMA) sekaligus sebagai rangkaian Road To Musyawarah Nasioanal KAPASGAMA. Webinar kali ini dilaksanakan dari pukul 10.00 - 12.30 WIB melalui Aplikasi Zoom Meeting. Adapun tema yang diangkat adalah _"Geliat industri Pariwisata Bahari Untuk Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat".Berdasarkan tema ini topik bahasan webinar adalah upaya dalam memulihkan dan membangkitkan pariwisata sebagai salah satu terdampak dari Covid-19 sehingga memiliki daya tarik dan daya saing. Acara webinar dibuka secara resmi oleh Presiden/Direktur ASPEKSINDO Alumni UGM, Dr.Andi Fajar Asti,S,Pd,.M.Pd.

Webinar ini dihadiri oleh 120 peserta,dengan beberapa sambutan dari Sekretaris Jenderal ASPEKSINDO/ Bupati Wakatobi, H. Haliana, S.E, (Sosiologi Pariwisata Indonesia)Dr. Muh. Ridha Taqwa, M.Si (Koordinator Tim MUNAS KAPASGAMA) dan Freddy Thie (Bupati Kaimana / Bendahara Umum ASPEKSINDO), juga menghadirkan 3 narasumber yang akan mengulas terkait tema yang diangkat Yaitu Prof. Dr. M. Baiquni, M.A (Peneliti Senior dan Sekretaris Dewan Guru Besar UGM) Strategi Membangun Pariwisata Bahari Pasca Pandemi, Dr. Ir. Gatot Supangkat, M.S., IPM. (Sekretaris MLH PP Muhammadiyah) Potensi Pariwisata Bahari Berbasis  Lingkungan dan Dr. N. Rusmiati, M.Si (Ketua Umum ASITA) Peran ASITA membangkitkan dan Memperkuat Pariwisata Indonesia.

Peneliti Senior dan Sekertaris Dewan Guru Besar UGM Prof. Dr. M. Baiquni, M. A selalu narasumber pertama dalam webinar ini mengatakan bahwa "Pariwisata bisa menjadi salah satu Trigger untuk perbaikan konservasi namun juga tentu ada tonik dan Toxic.  tonicnya adalah bagaimana pariwisata bisa punya fungsi untuk penyegarkan memberi manfaat dan kelestarian lingkungan hidup maupun kesejahteraan tapi kalau itu terlalu banyak di kawasan yang memang dilindungi over Carry yang capacity maka dia akan terjadi satu proses.

Apa dampak negatif atau toksik? "Nah ini kita harus menilai Bagaimana tata ruang Bagaimana arus manajemen visitor-visitor manajemen atau pengunjung dan seterusnya agar di satu tempat tidak terjadi penumpukan dan bahkan membahayakan lingkungan maupun dirinya sendiri wisatawan dan di pantai-pantai yang tadi ada tebing ada daerah ini yang rentan terhadap longsor atau pun juga tergelincir wisatawan ini perlu diperhatikan oleh pengelola"ungkapnya.

Terkait dengan Potensi Wisata Bahari yang berbasis lingkungan yang mengangkat Pelabuhan wisata sebagai contoh yaitu ringkasan yang terdiri dari wilayah darat dan laut sebagai fasilitas pelabuhan khusus untuk menunjang mobilitas di daerah perairan dalam kegiatan wisata. "Pembangunan hub pariwisata yang dilaksanakan Pelindo III ditargetkan akan selesai pada tahun 2023 ini akan menjadi cruise hub terbesar di Indonesia yang dapat menampung kapal berukuran 350 Meter dengan kapasitas 6.000 penumpang di Bali. Peluang yang didapatkan dengan melakukan program tersebut yaitu program nawacita Presiden RI untuk memperkuat jati diri Indonesia sebagai negara maritim" Ujar Dr. N. Rusmiati, M. Si

Lebih lanjut,Dr.N. Rusmiati, M.Si menjelaskan "betapa penting bagi Indonesia untuk memulai membangun kegiatan pariwisata di pelabuhan sebagai pelabuhan kapal pesiar seperti Pelabuhan benua dekat Bali dan Lombok. Mendapat dukungan dari Kementerian Perhubungan, kementerian pariwisata, Kementerian bidang koordinator, bidang kemaritiman, dan investasi Kementerian BUMN dan BAPPENAS" tuturnya.


Dr.Ir.Gatot Supangkat M.S.,IPM membahas prespektif tentang lingkungan.Beliau menyampaikan tentang "orientasi wilayah yang ada di pantai Indonesia yaitu negara Indonesia negara kepulauan (Nusantara).Yang memiliki panjang garis pantai sekitar 95,181 KM, perairan lautnya mencapai 5,8 juta KM DAN diapit oleh dua benua yaitu Asia dan Australia,diapit oleh dua samudra yaitu Hindia dan Pasifik dan memiliki jalur gunung teraktif di dunia, dan lingkungan yang rawan akan bencana dan memiliki keindahan panorama dan kaya akan sumber daya alam hayati dan non hayati".Ucapnya

Semoga dari apa yang disampaikan menjadi daya tarik kepada seluruh peserta "ayok ke Kaimana kalau belum ke Kaimana rasanya belum lengkap jika sampai ke Papua" tutup Bupati Kaimana

Dokpri
Dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun