Mohon tunggu...
Nurul Fatimah
Nurul Fatimah Mohon Tunggu... -

newbie in writing

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Nostalgia--Yogya and Me

29 Maret 2012   07:22 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:19 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika pesawat Lionair yang saya tumpangi hampir mendarat di bandara Adisucipto Yogyakarta kemarin pagi, perasaan rindu ini semakin membuncah di dada. Kerinduan akan kota yang hampir 5 tahun menjadi bagian dari hidup saya ini begitu terasa. Bayangan akan masa lalu di kota ini kembali membayang di pelupuk mata. Yogyakarta...kota yang damai dan nyaman...kota yang memberikankenangan-kenangan manis..kota yang ngangeni bahasa jawanya.

Dan ketika roda pesawat mendarat di tanah yogya, rasa yang dulu saya rasakan kembali menyeruak. Saya kembali lagi ke sini untuk kesekian kalinya. Sudah banyak yang berubah dari Yogya yang saya kenal dulu. Dulu, waktu masih kuliah, belum ada transyogya, taman pintar, plaza ambarrrukmo, dll. Tapi sekarang banyak yang berubah dikota ini. Yang pasti kota ini semakin ramai dan ramai. Namun, kenyamanan dan keramahan yogya tetap terasa.

Taksi bandara yang membawa saya dan teman kantor sayasegera meluncur ke Hotel Ambarrukmo. Sesampainya di hotel, kami belum bisa check in karena panitia kegiatan belum datang. Akhirnya kami memutuskan untuk jalan-jalan sambil mencari sarapan. Menyusuri kota ini dengan taksi yang kami tumpangi, rasa rindu di dada ini terasa terobati. Setiap jalan yang kami lewati mengembalikan memori lama saya akan kota ini. Jalan-jalan yang dulu sering saya susuri, tempat-tempat yang saya singgahi, kos sederhana yang saya tempati, kuliner khasnya, Malioboro, kampus tempat kuliah, teman-teman kuliah, dan mantan kekasih saya dulu, yang sekarang menjadi suami saya...hehe.....

Sampainya di Malioboro, tepatnya di Pasar Beringharjo, terlihat masih banyak toko-toko dan kios yang tutup. Baru sebagian kecil pedagangyang sedang membuka kiosnya. Pasar ini tidak banyak berubah dari yang saya ingat dulu. Kios-kiosnya, pedagang kuliner yang banyak berjejer di depan pasar menjajakan kuliner khas Yogya, dan pedagang Batik di kios pasar. Saya dan temen-teman kemudian mencari pedagang makanan yang ada di depan pasar dan memesan nasi pecel khas Yogya plus lauk dan teh hangat. Tapi, kami merasa tertipu dengan pedagang kuliner yang kami sambangi, karena menurut kami harga makanannya lumayan mahal untuk makanan pinggir jalan.

Selesai menyantap sarapan, kami melanjutkanperjalanan ke toko buku taman pintar. Ada pesanan buku yang harus kami ambil di salah satu toko buku.Dulunya tempat ini bernama shopping center, tempat para mahasiswa berburu buku-buku murah. Tempat yang dulu sering saya kunjungi. Tempat ini juga banyak berubah. Dulunya hanya berupa kios-kios dari kayu. Tapi sekarang sudah berubah menjadi bangunan tingkat tiga yang terlihat lebih bersih dan modern. Kami lalu mencari toko buku yang dituju, tapi karena masih pagi, tokonya belum buka. Hanya ada beberapa toko saja yang baru buka. Kami lalu memutuskan untuk menunggu yang punya toko. Setelah beberapa saat, sang empunya toko datang. Setelah membayar pesanan buku, kami menuju taman pintar. Hanya untuk sekedar melihat apa itu taman pintar karena ini kali pertama kami ke tempat itu.

Setelah lelah berkeliling di taman pintar, kami kembali ke hotel untuk melepas lelah. Untung panitia sudah datang, jadi kami bisa check in setelah menyelesaikan administrasi. Memasuki kamar hotel yang mewah ini, membuat saya berpikir. Mungkin kalau tidak ikut kegiatan kantor, saya tidak akan bisa tidur di hotel semegah ini. Harga hotel per malam tentulah sangat mahal untuk kocek saya. Anyway, saya lalu merebahkan diri di kasur nan empuk untuk mengendurkan badan saya yang pegal. Dalam 3 hari kedepan saya masih ada di kota ini untuk mengenang memori lama dan bertemu teman-teman lama kalau sempat. Hmm...terbayang sudah di benak saya akan rumah kedua ini.

Yogya..oh...Yogya...... Kau memang akan selalu menjadi kota spesial di hati saya.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun