Mohon tunggu...
Nurul Awalushanah
Nurul Awalushanah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

saya adalah Mahasiswa UPI dari jurusan Manajemen Industri Katering angkatan 23. Saya memiliki minat dalam kegiatan kelingkungan hidup yang bertujuan untuk melestarikan lingkungan.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Membangun Bisnis dari Daun Singkong: Inovasi Tak Biasa dari UMKM Si Daun

29 November 2024   14:33 Diperbarui: 29 November 2024   14:33 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Produk SiDaun (Sumber : Dokumen Pribadi)

Seiring berkembangnya tren makanan sehat dan inovatif, banyak usaha berbasis produk lokal yang menawarkan makanan sehat. Salah satu contohnya adalah usaha kreatif berbahan dasar daun singkong yang berdiri pada tahun 2019 di Riung Bandung. Bermula dari keluarga yang memberikan daun singkong secara berlebihan, akhirnya di buat keripik dan jadilah Si Daun.   

Awal mula berdirinya usaha, Si Daun dimulai dengan tantangan: bagaimana mengolah daun singkong dalam jumlah yang banyak menjadi sesuatu yang berguna?. Awalnya, percobaan pertama dilakukan dengan membuat kerupuk. Namun, setelah melakukan beberapa kali percobaan, produk ini bertransformasi menjadi keripik daun singkong yang renyah. Alat sederhana seperti yoyo digunakan untuk mencetak adonan, hingga akhirnya menggunakan cetakan khusus untuk menjaga konsistensi bentuk dan kualitas. 

"Awalnya semua dikerjakan secara manual, bahkan saat pengeringannya pun masih menggunakan cahaya matahari (dijemur). Tetapi saat ini kami sudah menggunakan alat pengering agar efisien," ujar pemilik usaha. 

Keripik Si Daun ini jarang ditemukan di pasaran. Produk ini sepenuhnya gluten free dan tidak menggunakan bahan tambahan pangan (BTP). Fokus pada kualitas menjadi prioritas, baik dari segi rasa, tekstur, maupun kemasan. 

"Produk kami harus benar-benar kering dari minyak dan air agar tahan lama. Ini penting karena kami ingin menjangkau pasar yang lebih luas," ujar pemilik usaha. 

Proses produksi dilakukan dengan langkah-langkah yang terstruktur, mulai dari mencuci daun singkong, merebus, memblender dengan mencampurkan tepung, lalu dicetak, hingga proses penggorengan. Agar kripik memiliki tekstur renyah, ada proses resting selama 3-4 hari sebelum produk digoreng kembali untuk memastikan tekstur yang renyah. 

Awalnya, Si Daun hanya memproduksi keripik daun singkong. Namun, mereka terus berinovasi hingga akhirnya meluncurkan produk baru berupa keripik daun pepaya. Keripik dari daun singkong dan daun pepaya ini memiliki variasi rasa yang beragam. Untuk produk keripik daun singkong, tersedia varian rasa gurih seperti original, keju, keju pedas, seblak, rendang, dan rumput laut. Sementara itu, keripik daun pepaya hadir dengan rasa manis yang tetap mempertahankan sedikit rasa pahit khas daun pepaya, dengan varian seperti cokelat, green tea, tiramisu, dan thai tea. Rasa manis pada keripik daun pepaya ini dirancang untuk menyeimbangkan rasa pahit alami dari bahan dasarnya. Saat ini, usaha ini sedang bereksperimen untuk memanggang produk sebagai alternatif lebih sehat dan mengurangi kadar minyak. 

Si Daun menawarkan variasi harga yang terjangkau, sehingga cocok untuk dinikmati oleh berbagai kalangan. Berikut daftar harga lengkap Si Daun dan varian rasa yang tersedia. 

Daftar Harga Produk SiDaun (Sumber : SiDaun)
Daftar Harga Produk SiDaun (Sumber : SiDaun)

Dalam hal pemasaran, Si Daun sangat selektif. Secara offline, produk mereka hanya dijual di toko oleh-oleh, sedangkan secara online, produk-produk mereka tersedia di Tokopedia dan Shopee. Selain itu, mereka juga aktif di media sosial untuk memperkenalkan produk, meskipun media sosial ini lebih dimanfaatkan sebagai profil bisnis dan alat promosi, bukan sebagai platform jual beli langsung. Bagi yang penasaran, Anda dapat mengikuti akun Instagram mereka di @sidaun_official dan akun TikTok di @sidaun.official. 

Selama pandemi COVID-19, Si Daun sempat mengalami penurunan penjualan. Namun, berkat promosi yang konsisten dan keaktifan mereka di media sosial, dampaknya dari Covid-19 ini tidak terlalu signifikan. Bahkan, mereka berhasil menarik perhatian investor melalui upaya tersebut. Selain itu, berkat keaktifan mereka di sosial media, Si Daun pernah diundang ke acara televisi, yang tentunya membantu meningkatkan popularitas dan memperluas jangkauan pasar mereka. 

Kesuksesan Si Daun dalam menjalankan usahanya tidak terlepas dari berbagai kiat yang mereka terapkan. Salah satunya adalah memiliki pola pikir yang terbuka (open-minded) dan selalu belajar dari mentor yang mendampingi perjalanan usaha mereka. Selain itu, mereka percaya bahwa dalam berusaha, ada dua pilihan: terus berproduksi atau berani mengambil risiko. Dengan prinsip ini, mereka tidak hanya fokus pada kualitas produk, tetapi juga memastikan bahwa merek dan produk mereka dikenal oleh banyak orang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun