Mohon tunggu...
Nurul Aura
Nurul Aura Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Chanuyy

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menguak Fenomena Catcalling: Bentuk Pelecehan yang Kerap Diabaikan

15 Mei 2024   18:43 Diperbarui: 15 Mei 2024   18:49 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Catcalling: Pelecehan di Ruang Publik yang Merendahkan Martabat


Catcalling adalah bentuk pelecehan verbal di ruang publik yang sering kali ditujukan kepada perempuan. Meskipun sering dianggap sepele atau bahkan sebagai bentuk pujian, catcalling merupakan tindakan yang merendahkan martabat dan mengganggu kenyamanan seseorang. Artikel ini akan membahas apa itu catcalling, dampaknya, serta langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengatasinya.

*Apa Itu Catcalling?

Catcalling adalah tindakan melecehkan seseorang, biasanya perempuan, dengan komentar, siulan, atau panggilan seksual yang tidak diinginkan saat mereka berada di ruang publik. Bentuk catcalling dapat bervariasi, mulai dari komentar tentang penampilan fisik hingga ucapan atau gerakan tubuh yang bersifat seksual.

* Dampak Catcalling
1. Psikologis: Catcalling dapat menyebabkan stres, rasa takut, dan kecemasan. Korban sering merasa tidak nyaman, terintimidasi, dan terancam, yang dapat mempengaruhi kesehatan mental mereka dalam jangka panjang.
   
2. Sosial: Perempuan yang mengalami catcalling mungkin merasa terbatas dalam pergerakan mereka di ruang publik. Mereka mungkin menghindari tempat-tempat tertentu atau mengubah perilaku mereka untuk menghindari pelecehan.

3. Ekonomi: Dampak catcalling juga bisa dirasakan di tempat kerja, di mana perempuan mungkin merasa tidak aman atau tidak nyaman dalam perjalanan ke dan dari tempat kerja, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi produktivitas dan kesejahteraan mereka.

* Mengapa Catcalling Terjadi?

Catcalling sering kali disebabkan oleh budaya patriarki yang menganggap perempuan sebagai objek seksual. Tindakan ini juga didorong oleh kurangnya edukasi tentang rasa hormat dan kesetaraan gender. Media juga memainkan peran dalam memperkuat stereotip yang merendahkan perempuan dan membuat pelecehan tampak normal.

* Langkah Mengatasi Catcalling
1. Edukasi: Pendidikan tentang kesetaraan gender dan pentingnya menghormati orang lain harus dimulai sejak dini. Program di sekolah dan kampanye publik dapat membantu meningkatkan kesadaran tentang dampak negatif catcalling.

2. Hukum dan Kebijakan: Beberapa negara telah mengimplementasikan undang-undang yang melarang catcalling. Penegakan hukum yang tegas dapat memberikan perlindungan bagi korban dan memberikan sanksi bagi pelaku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun