Mohon tunggu...
Nurul Aulia
Nurul Aulia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peran Layanan Bimbingan dan Konseling Terhadap Pengembangan Positive Mental Attitude Generasi Z

7 Juni 2024   06:48 Diperbarui: 8 Juni 2024   09:30 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Semakin berkembangnya zaman akan semakin banyak pula perkembangan yang terjadi baik itu berdampak positif maupun negatif. Adanya pengaruh dari luar mampu mengubah diri seseorang apabila tidak mampu untuk menyaring informasi atau pengaruh yang ditimbulkan. Pengembangan positive mental attitude generasi Z sangat perlu dikendalikan salah satunya melalui adanya peran layanan bimbingan dan konseling. Generasi Z adalah generasi teknologi, artinya generasi internet karena mereka tumbuh di era digital yang akhirnya membuat mereka mampu mengakses informasi dengan cepat meski diusia yang masih sangat muda.

Generasi Z memiliki sikap ingin tahu yang sangat tinggi. Mereka tidak perlu diajari ketika dihadapkan dengan berbagai teknologi canggih karena dengan sendirinya generasi ini berupaya agar mereka dapat menguasai apa yang menjadi kebutuhan dan apa yang harus dilakukan untuk bisa mengaplikasikan dan mempraktikkan gejala yang muncul pada suatu teknologi. 

Disisi lain, anak generasi Z itu memiliki sikap yang cenderung tidak sabar, terburu-buru ingin menyelesaikan permasalahan dengan menggunakan cara yang instan karena telah terbiasa melakukan komunikasi dan berinteraksi melalui media sosial yang cenderung lebih cepat dan bersifat praktis. Beberapa dari kalangan generasi Z juga kurang terampil dalam melakukan komunikasi verbal yang bisa saja menyebabkan dirinya untuk tidak peduli dengan lingkungannya.

Konteks bimbingan dan konseling pribadi-sosial menekankan terselenggaranya kolaborasi antar sesama guru BK dengan memberikan ruang juga kepada stakeholder sekolah maupun orang tua di rumah untuk menyelenggarakan layanan BK. Perkembangan siswa terjadi karena diikuti oleh perubahan perilaku pada dirinya, seperti perilaku kognitif, psikomotorik, keagamaan, perilaku sosial dan perilaku moralitas.

 Seseorang dapat diklasifikasikan sebagai orang yang memiliki positive mental attitude apabila memiliki perasaan bahagia dan   kepuasan dalam menjalani kehidupan, memiliki semangat dalam menjalani kehidupan, memiliki daya hidup, memiliki kemampuan untuk merealisasikan diri, memiliki kemampuan fleksibilitas, memiliki perasaan tentang keseimbangan hidup, memiliki perasaan tentang keutuhan pandangan tentang hidup (wellroundedness), memiliki perhatian kepada dirinya dan orang disekitarnya, memiliki kepercayaan diri dan penilaian yang baik kepada diri sendiri.

Perkembangan IT yang semakin pesat bisa dipakai untuk menunjang kegiatan dan aktivitas layanan yang diberikan oleh konselor terhadap individu-individu, seperti halnya penanaman sikap mental positif, yang dapat digunakan sebagai salah satu solusi. Positive mental attitude harus tumbuh pada diri setiap individu karena itu akan membantu menentukan bagaimana individu bertingkah laku. 

Adapun hasil yang diharapkan setelah terselenggaranya kegiatan bimbingan pribadi-sosial sebagai upaya pencegahan terjadinya perilaku yang tidak semestinya adalah Generasi Z bisa paham tentang pentingnya nilai dan moral yang berlaku di masyarakat serta memiliki keterampilan berfikir kritis supaya individu selalu siap siaga dalam menghadapi pengaruh negatif yang mungkin muncul dari berbagai segi baik dari informasi teknologi dan komunikasi maupun lingkungan sosialnya yang lain.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun