Mohon tunggu...
Nurul Aulia
Nurul Aulia Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Hobi menulis membaca buku sejarah dan berenang.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pendidikan Inklusif Bekal Awal Hidup Berdamingan dengan Mereka yang Istimewa

29 Oktober 2024   22:44 Diperbarui: 29 Oktober 2024   23:11 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anak berkebutuhan khusus (ABK) dapat berbaur dengan anak reguler di sekolah umum melalui sekolah inklusi. Sekolah inklusi menyediakan lingkungan belajar yang inklusif dan mendukung bagi semua siswa, termasuk ABK.Sekolah inklusi memungkinkan ABK untuk belajar seperti anak biasa dan mendapatkan dukungan untuk mewujudkan impiannya.

 Sekolah inklusi adalah sekolah reguler yang memberikan kesempatan kepada semua peserta didik, termasuk anak-anak berkebutuhan khusus, untuk belajar bersama-sama. Sekolah inklusi bertujuan untuk mengoptimalkan potensi semua peserta didik agar menjadi insan yang berdayaguna dan bermartabat. Tentunya pada Anak berkebutuhan khusus lebih ditekankan pada kemampuan dasar hidup bersosialisasi dan kemampuan bertahan hidup.Mereka tidak harus mendapatkan nilai bagus atau sempurna tetapi cukup disetiap jenjang yang telah dilalui terlihat perubahannya baik itu pengetahuannya maupun sosial emosionalnya.Kurikulum yang digunakan pun adaptif sehingga membantu ABK belajar dan berkembang sesuai dengan tingkat dan gaya belajarnya masing-masing ( pembelajaran berdiferensiasi).

Beberapa hal yang perlu diperhatikan di sekolah inklusi, diantanya sistem pembelajaran, pengajaran, kurikulum, sarana dan prasarana, serta sistem penilaian disesuaikan dengan kebutuhan anak berkebutuhan khusus. Anak berkebutuhan khusus didampingi oleh guru pendamping khusus (GPK).Sekolah inklusi mengedepankan prinsip personalisasi dan kompetensi.Sekolah inklusi mendorong para peserta didik untuk saling menghormati dan mengutamakan toleransi.

Disekolah inklusi anak reguler mendapatkan ilmu pengetahuan terkait teman istimewa dan berbeda itu indah. Dampak sosial emosional yang baik dari penggabungan anak berkebutuhan khusus ke dalam kelas reguler dapat kita rasakan setelah beberapa bulan mereka bersama akan terlihat perkembangan emosional,empati terhadap sesama teman . Begitupun anak berkebutuhan khusus yang masuk ke dalam kelas reguler tentu akan mulai mengikuti rules pertemanan , berinteraksi dengan anak sebayanya sehingga secara psikososial akan berkembang.

Kata inklusi sendiri berasal dari bahasa Inggris "include" yang artinya mengikutsertakan.Dengan adanya pendidikan inklusi ini diharapkan akan menjadi tonggak awal anak berkebutuhan khusus memperoleh kesetaraan dan persiapan diri untuk terjun ke Masyarakat .Karna dalam hidup bermasyarakat seseorang harus dapat berinteraksi dengan baik agar mudah berbaur dengan orang sekitar sehingga tidak mencukupi kebutuhan sehari-hari.Begitupun anak reguler mempersiapkan diri hidup berdampingan dengan mereka yang istimewa mengikut sertakan mereka dalan segala kegiatan bermasyarakat .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun