Mohon tunggu...
Nurul Atika
Nurul Atika Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Agribisnis, IPB University

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Keluhkan Soal Pakan, Mahasiswa KKN-T Inovasi IPB Dampingi Peternak Produksi Pakan Silase Mandiri

20 Juli 2023   13:15 Diperbarui: 20 Juli 2023   13:41 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Foto bersama para peternak sapi perah dan mahasiswa KKN-T Inovasi IPB, Jum'at (14/07/2023)

Desa  Margamukti  merupakan  salah  satu  dari  13  desa  yang berada di  Kecamatan Pangalengan, Jawa Barat. Desa ini dihuni oleh sekitar 15.452 penduduk. Dengan total penduduk laki-laki sebanyak 7.885 orang dan penduduk perempuan 7.567 orang (Data Pusat Statistik Margamukti 2023). Mayoritas penduduk Desa Margamukti bekerja dalam sektor perdagangan, buruh harian lepas, petani, dan peternak. Desa ini menjadi salah satu pusat pertanian dan peternakan susu sapi perah di Pangalengan sebagai potensi pengembangan agribisnis utama. 

Berdasarkan hasil penjajakan yang telah dilakukan oleh mahasiswa KKN-T Inovasi IPB, diperoleh beberapa keluhan petani dan peternak di desa ini. Kendala dalam bidang pertanian terkait dengan mahalnya harga pupuk, begitu juga serangan hama akibat kondisi cuaca, dan rendahnya harga yang diterima di tingkat petani. Kemudian dari sisi peternak sapi perah juga mengalami kendala dalam ketersediaan pakan dengan harga tinggi dan adanya ancaman virus peternakan seperti PMK yang terjadi saat tahun lalu. Serangan PMK ini menyebabkan kerugian yang besar ditingkat peternak, sebab banyak dari sapi mereka yang mati. Dampak jangka panjang yang dirasakan akibat virus PMK ini adalah menurunnya kuantitas susu sapi perah. Kemudian harga susu sapi yang diterima tidak mampu mencukupi kebutuhan sehari-hari peternak. Harga susu sapi dihargai sesuai dengan kualitasnya, apabila kualitasnya buruk maka petani akan memperoleh harga rendah. Meski seluruh peternak sapi perah tergabung dalam koperasi, namun belum memberikan solusi terhadap pakan silase yang mahal. Pak Apid, selaku ketua RW 24 yang berprofesi sebagai peternak sapi perah menyebutkan, "Perbandingan antara biaya dengan pendapatan peternak itu hanya 75:25. Pendapatan yang diperoleh dari peternakan sapi perah itu ada, namun masih kecil. Belum lagi nanti akan dipotong dengan biaya-biaya lainnya." Tingginya harga pakan konsentrat sapi berdampak negatif pada kesejahteraan petani sapi, karena meningkatkan biaya produksi dan mengurangi keuntungan yang diperoleh dari hasil ternak. Hal ini dapat menghambat pertumbuhan peternakan sapi dan berdampak pada ketersediaan daging sapi dan produk susu di pasar.

Mendengar keluhan dari peternak tersebut, mahasiswa KKN-T Inovasi IPB Desa Margamukti berinisiatif melakukan Sosialisasi dan Pelatihan serta pendampingan Peternak agar mampu memproduksi pakan silase mandiri dengan biaya yang relatif murah. Program Pendampingan tersebut dilakukan dengan tujuan memberikan sosialisasi dan pelatihan kepada para peternak untuk dapat membuat pakan silase mandiri dengan bahan-bahan yang murah dan dapat ditemukan di sekitar wilayah tempat tinggal. Bahan-bahan yang digunakan adalah hijauan seperti rumput gajah, dedak, EM4, dan molase. Pelatihan pembuatan pakan silase ini diinstrukturi oleh Dhona Arbi yang merupakan mahasiswa Ilmu Nutrisi dan Teknologi IPB angkatan 57. 

"Sosialisasi dan pelatihan pembuatan pakan silase mandiri ini disambut baik oleh para peternak. Bapak-bapak peternak sangat antusias memperhatikan proses pembuatan pakan ternak. Di akhir kegiatan, mahasiswa memberikan kesempatan kepada para peternak untuk membuat pakan silase secara berkelompok agar ilmu yang didapat dapat langsung dipraktekkan saat itu juga," ujar Mahasiswa KKN-T Inovasi IPB di Desa Margamukti.

Pak Apid selaku ketua kelompok peternak sapi perah mengucapkan terimakasih kepada mahasiswa KKN-T Inovasi IPB atas pelatihan yang diberikan. Para peternak berharap agar program yang dilakukan dapat berkelanjutan dan dapat membantu peternak agar biaya peternakan dapat ditekan dengan membuat pakan silase mandiri. 

Gambar 2.  Demonstrasi pembuatan pakan silase ternak 
Gambar 2.  Demonstrasi pembuatan pakan silase ternak 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun