Mohon tunggu...
Nurul Arifah
Nurul Arifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya yaitu, Memasak

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Isu-isu Sosial-Emosional di Sekolah Dasar: Bullying, Masalah Disiplin, dan Interaksi Sosial di Kelas

18 Januari 2025   17:37 Diperbarui: 18 Januari 2025   17:37 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

- Isu-isu Sosial-Emosional di Sekolah Dasar: Bullying, Masalah Disiplin, dan Interaksi Sosial di Kelas

Pendidikan dasar merupakan masa penting dalam perkembangan sosial dan emosional anak. Di sekolah dasar, anak-anak tidak hanya belajar pelajaran akademik, tetapi juga keterampilan sosial yang akan membentuk kepribadian dan interaksi mereka di masa depan. Namun, ada sejumlah isu sosial-emosional yang sering muncul di lingkungan sekolah dasar yang dapat mempengaruhi perkembangan anak. Isu-isu seperti bullying, masalah disiplin, dan interaksi sosial di kelas sering menjadi tantangan bagi para pendidik dan orang tua.

- Bullying di Sekolah Dasar

Bullying adalah salah satu isu sosial-emosional yang paling umum ditemukan di sekolah dasar. Bullying bukan hanya bentuk kekerasan fisik, tetapi juga melibatkan kekerasan verbal dan sosial yang dapat merusak harga diri serta kesejahteraan emosional anak. Di usia ini, anak-anak cenderung sangat rentan terhadap pengaruh sosial, dan mereka mulai memahami konsep hierarki sosial di kelompok teman sebayanya. Tindakan bullying dapat terjadi dalam berbagai bentuk, seperti penghinaan, pengucilan sosial, dan perundungan verbal.

Penyebab bullying di sekolah dasar bisa sangat bervariasi. Beberapa anak mungkin melakukan bullying karena merasa insecure atau ingin menunjukkan dominasi mereka di antara teman-temannya. Ada pula yang terpengaruh oleh lingkungan rumah yang tidak harmonis atau pola asuh yang kurang mendukung. Dalam banyak kasus, anak yang menjadi korban bullying dapat mengalami dampak jangka panjang, seperti penurunan rasa percaya diri, kecemasan, depresi, bahkan keinginan untuk menghindari sekolah.

Untuk mengatasi masalah bullying, sekolah perlu mengimplementasikan kebijakan yang tegas dan memberikan pelatihan kepada siswa tentang pentingnya empati, toleransi, dan menghargai perbedaan. Program anti-bullying yang melibatkan orang tua, guru, dan siswa dapat membantu menciptakan lingkungan yang lebih aman dan mendukung bagi perkembangan emosional anak.

- Masalah Disiplin di Sekolah Dasar

Selain bullying, masalah disiplin juga menjadi tantangan besar di sekolah dasar. Anak-anak di usia ini sedang dalam tahap perkembangan di mana mereka mulai menguji batasan dan mencoba memahami aturan. Oleh karena itu, masalah disiplin sering kali muncul di kelas, terutama dalam bentuk perkelahian, kebiasaan mengganggu kelas, atau ketidakpatuhan terhadap aturan sekolah.

Disiplin yang buruk dapat merusak proses pembelajaran dan menciptakan ketegangan di dalam kelas. Anak-anak yang tidak dapat mengontrol perilaku mereka sering kali menjadi gangguan bagi teman-temannya, serta dapat mengalihkan perhatian guru dari tugas utama mereka, yaitu mengajar. Di sisi lain, anak yang mengalami kesulitan dalam hal disiplin mungkin juga menghadapi kesulitan emosional, seperti kecemasan atau frustrasi.

Penyebab masalah disiplin di sekolah dasar juga bisa beragam. Faktor-faktor seperti pola asuh di rumah, kurangnya perhatian dari orang tua, atau adanya masalah emosional seperti kecemasan atau depresi dapat mempengaruhi perilaku anak. Selain itu, lingkungan sekolah yang kurang mendukung, seperti guru yang tidak memiliki keterampilan manajemen kelas yang memadai, juga dapat memperburuk masalah ini.

Untuk mengatasi masalah disiplin, penting bagi sekolah untuk menerapkan pendekatan yang mendidik dan mendukung. Memberikan penguatan positif, seperti penghargaan atau pujian untuk perilaku yang baik, dapat membantu anak-anak memahami pentingnya mengikuti aturan. Di samping itu, guru juga perlu memiliki strategi manajemen kelas yang efektif dan memberi ruang bagi anak untuk mengungkapkan perasaan serta masalah yang mereka hadapi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun