Akhirnya, perjalanan ini membawa kami ke Pulo Cemeti, sebuah bangunan tinggi yang menghadap langsung ke Gunung Merapi. Di sinilah keluarga kerajaan dulu beristirahat, menikmati makan siang sambil bercengkrama. Dikelilingi oleh danau buatan, Pulo Cemeti memiliki kisah tersendiri---Pak Eli bercerita bahwa segaran inilah yang menjadi asal muasal Laut Selatan, bukan Pantai Parangtritis. Tidak secara geografis, namun secara simbolik karena tempat inilah yang menghubungkan Sultan dengan Nyi Roro Kidul.
Tak terhitung berapa banyak pelajaran yang kami serap dari perjalanan ini. Lebih dari sekadar cerita tentang Taman Sari, Pak Eli juga membawa kami menelusuri jejak sejarah, tentang dampak penjajahan dan bagaimana arsitektur di tempat ini mencerminkan pertemuan budaya Islam, Hindu, Buddha, dan Cina. Setiap detail yang diceritakan oleh Pak Eli membuat kami semakin sadar bahwa sejarah bukan hanya tentang masa lalu, tapi juga cerminan dari masa depan yang terus bergerak maju. Tempat ini, bagi siapa pun yang datang, adalah pengingat akan pentingnya menghargai sejarah yang membentuk kita menjadi seperti sekarang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H