Mohon tunggu...
Nurul Ananda Hikmatul Maulida
Nurul Ananda Hikmatul Maulida Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar

Saya adalah seorang pelajar mahasiswa Universitas Airlangga, Prodi Teknologi Laboratorium Medik angkatan tahun 2023.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Masjid Cheng Hoo Perlu Ditingkatkan Eksistensinya sebagai Destinasi Wisata Edukasi, Mengapa Demikian?

6 Desember 2023   00:32 Diperbarui: 6 Desember 2023   01:21 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Masjid Muhammad Cheng Hoo merupakan salah satu situs bersejarah yang patut ditingkatkan eksistensinya mengingat banyaknya nilai-nilai yang dapat kita teladani dari latar dan sejarahnya.

Kami dari kelompok 2 PDB 51, Mahasiswa Universitas Airlangga sangat tertarik dengan keunikan Masjid Muhammad Cheng Hoo Surabaya, sehingga kami memilih untuk mempelajari dan mendalami sejarah masjid ini. Setelah riset yang kami lakukan, kami berkomitmen untuk mendukung penuh Masjid Muhammad Cheng Hoo agar ditingkatkan eksistensinya sebagai objek wisata edukasi. Dan kami ingin mengajak anda khususnya generasi muda untuk ikut serta bersama kami, mengapa demikian?

Indonesia sebagai negara dengan beragam suku, agama, dan budaya memiliki kekayaan kebhinekaan yang menjadi salah satu keunikan dan kekayaan bangsa. Namun hal ini juga sekaligus menjadi tantangan bangsa indonesia dalam menjaga keharmonisan dan nilai-nilai persatuan dalam masyarakatnya.

Hubungan antara Muslim Jawa dan Budaya Tionghoa merupakan salah satu contoh konkret dari integrasi keberagaman ini. Masjid Muhammad Cheng Hoo Surabaya yang terletak di Jl. Gading No. 2, Kecamatan Genteng, Kelurahan Ketabang, Kota Surabaya, Jawa Timur 60272 ini dikenal dengan keunikannya, tentu karena Masjid Muhammad Cheng Hoo ini merupakan manifestasi nyata dari hubungan erat antara budaya Islam lokal dan budaya Tionghoa. 

Masjid ini Muhammad Cheng Hoo tidak hanya mengimplementasikan tempat ibadah, namun sekaligus sebagai simbol keberagaman dimana nilai-nilai toleransi dan kerukunan terwujud dalam bentuk arsitektur dan praktik ibadah sehari-hari. Masjid ini menggambarkan harmoni antara agama dan budaya. Selain itu, Masjid Muhammad Cheng Hoo juga menciptakan ruang untuk pertemuan dan pemahaman antar komunitas.  "jadi Masjid Muhammad Cheng Hoo ini memang kita bangun, memang kita buat terbuka tidak ada pintunya ini memiliki makna bahwasannya Masjid Muhammad Cheng Hoo ini diperuntukkan untuk seluruh agama, untuk semua budaya, untuk semua suku." ungkap Bapak Haryono Ong  selaku Takmir Masjid Muhammad Cheng Hoo (7/11/2023)

Masjid ini didirikan atas prakarsa para sesepuh, penasehat, pengurus dan pengurus Yayasan Haji Muhammad Cheng Hoo Indonesia Jawa Timur serta tokoh masyarakat Tionghoa di Surabaya. Pembangunan Masjid Cheng Hoo tidak lepas dari dukungan PITI, sebagai organisasi yang mewadahi Islam Tionghoa di Indonesia.

Dari sejarah Masjid Cheng Hoo kita dapat mengetahui bahwa isu mengenai toleransi dan kebhinekaan menjadi tantangan utama di Indonesia. Mengapa demikian? Nyatanya ditengah perencanaan pembangunan Masjid Muhammad Cheng Hoo sempat terjadi kontroversi. Banyak masyarakat yang mengasumsikan bahwa nama Masjid Cheng Hoo Sendiri adalah nama seorang tokoh non-Muslim. Hal ini menimbulkan perdebatan di kalangan masyarakat sekitar terkait asal-usul dan motivasi di balik pendirian masjid ini. 

Hal yang perlu kita teladani dari masalah ini adalah saat mengatasi kontroversi ini. Pada saat itu dilaksanakan suatu konferensi, media diskusi yang terbuka. Konferensi ini diharapkan dapat membuka ruang diskusi yang konstruktif antara PITI dan penduduk lokal Muslim Jawa. Benar saja dengan musyawarah yang baik, masalah ini dapat teratasi dan segala kesalahpahaman dapat diluruskan.

Pendahulu kita memberikan contoh bahwa dengan pendekatan yang terbuka, dialog yang mendalam, serta komitmen terhadap keadilan sosial, masyarakat dapat menciptakan lingkungan yang inklusif, damai, dan harmonis. Pendahulu kita berhasil menciptakan akulturasi budaya dimana Masjid Muhammad Cheng Hoo ini menjadi bukti nyatanya. Pelajaran ini dapat diadopsi oleh komunitas global dalam menghadapi tantangan perbedaan agar dapat bersama-sama membangun indonesia yang lebih damai dan menjujunjung persatuan. Lalu bagaimana pendapat anda? Setujukah anda bahwa Masjid Muhammad Cheng Hoo merupakan destinasi wisata edukasi yang baik untuk khalayak masyarakat khususnya generasi muda dalam menanamkan jiwa nasionalisme kebhinekaan?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun