Hari berganti, bulan berganti, tahun pun ikut berganti. namun, sebagai manusia biasa tentu kita memiliki rekam jejak yang baik dan buruk di masa lalu. dari masa lalu, kita akan belajar untuk lebih baik lagi kedepannya. untuk itu, penulis kelahiran Kuningan Jawa Barat yang masih menjadi mahasiswa di salah satu Universitas Ternama di Jakarta (UNINDRA). ingin menuangkan sebuah pengalaman pribadi yang cukup bagus untuk dijadikan sebuah tulisan.
Pengantar
Sejarah tidak bisa di tinggalkan dari kehidupan umat manusia. Karena sejarah merupakan suatu ilmu pengetahuan yang di susun berdasarkan penyelidikan berbagai peristiwa, yang dapat di buktikan kebenarannya. khususnya bagi bangsa Indonesia sendiri. di Jakarta, tepatnya di Jl. Gatot Subroto No.16, RT.6/RW.1, Kuningan. Jakarta Selatan. terdapat salah satu museum, yaitu Museum Satria Mandala  yang juga di belakangnya dilengkapi dengan perpustakaan TNI yang dikelola oleh Pusjarah TNI. tempat ini dijadikan sebagai sarana wisata dan edukasi baik anak-anak sekolah maupun bagi masyarakat jakarta khususnya. agar selalu melestarikan nilai-nilai perjuangan bangsa dalam mewujudkan dan mempertahankan kemerdekaan.Â
Museum Sarana Wisata dan Edukasi
Menurut KBBI : Museum adalah  gedung yang digunakan sebagai tempat untuk pameran tetap benda-benda yang patut mendapat perhatian umum, seperti peninggalan sejarah, seni, dan ilmu; tempat menyimpan barang kuno. Mendengar kata museum, tentu sudah menjadi hal yang tidak aneh. karena di setiap daerah pun pasti terdapat museum sebagai bangunan atau tempat dimana karya seni di pajang. di dalam museum biasanya terdapat patung, diorama, lukisan, buku, alat musik kuno, kerangka dinosaurus, fosil, senjata dan masih banyak lagi.Â
di bawah naungan Pusjarah TNI. terdapat Museum Satria Mandala yang sebelumnya dikenal sebagai Wisma Yaso, yaitu tempat kediaman Ratna Sari Dewi Soekarno dan tempat Bung Karno disemayamkan sebelum di makamkan di Blitar, Jawa Timur. di dalam museum ini terdapat banyak sekali benda peninggalan bersejarah, seperti diorama dan senjata perang yang menggambarkan peran TNI dalam mempertahankan kemerdekaan NKRI pada tahun 1945.Â
Adanya museum satria mandala ini, di jadikan sebagai tempat wisata dan edukasi. tidak sedikit anak-anak sekolah dari mulai TK sampai dengan SMA datang berkunjung untuk menambah wawasan mereka. dengan adanya bangunan yang menarik perhatian pengunjung, salah satunya ada banyak pesawat tua yang sudah pasti di sukai oleh kanak-kanak. di samping museum pun terdapat taman baca yang sangat nyaman untuk kanak-kanak berkunjung.Â
Di museum ini, kita akan menemukan banyak manfaat terutama jika kita tertarik untuk mendapatkan informasi yang berkaitan dengan perjuangan TNI bersama rakyat dalam menumpas pemberontakan di Indonesia.Â
Waspada Purbawisesa (Perpustakaan TNI)
Selain menjelajah museum, tepatnya di belakang museum satria mandala terdapat perpustakaan TNI yang dimana digunakan sebagai studi pustaka TNI untuk mengetahui tentang segala peristiwa maupun tokoh para pejuang kemerdekaan. biasanya yang datang ke perpustakaan ini adalah mereka yang sedang mengerjakan tugas dari sekolah maupun dari Universitas untuk menyelesaikan tugas akhir. setelah melihat-lihat ke area perpustakaan, keadaan lingkungannya cukup rapih, pustakawannya juga ramah tamah, fasilitas lengkap dan pastinya kita di sambut dengan baik.Â
dan ini adalah dokumentasi penulis saat menuju ke lantai atas bersama rekan.Â
Perpustakaan ini juga berisi berbagai kumpulan foto-foto mengenai TNI Angkatan Udara oleh anggota, keluarga besar serta personil yang terkait dengan TNI Angkatan Udara serta kumpulan buku-buku, majalah dan naskah hasil karya tulis anggota, keluarga besar serta personil yang terkait dengan TNI Angkatan Udara
untuk semua yang akan berkunjung ke perpustakaan ini di wajibkan membawa KTP ataupun Kartu Pelajar. untuk mempermudah dalam meminjam buku.Â
Pusajarah TNI sampai dengan sekarang masih tetap dengan eksistensinya melestarikan pusat kesejarahan yang ada di Indonesia. di lengkapi dengan museum satria mandala dan juga waspada purbawisesa. semoga kedepannya bisa lebih banyak lagi orang yang perduli akan perjuangan para pahlawan.Â
"Masa lalu adalah pelajaran. Masa kini adalah kesempatan. Masa depan adalah tantangan."
Merdekaa, Merdekaa, Merdekaaa !
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H