Aku selalu bertanya pada teman yang suka sekali dengan buku atau Bibliophile, bagaimana rasanya selalu ke perpustakaan setiap hari hanya untuk berada di tengah tumpukan buku.
Ia menjawab dengan pertimbangan yang lama, memilih kata untuk menyusun kalimat yang ingin diucapkannya agar maksudnya tepat sasaran.
Temanku ini bukanlah orang biasa, ia memiliki kemampuan yang mumpuni dalam pelajaran, namun ia sering bolos untuk dapat ke perpustakaan dan berdiam di sana  hingga berjam-jam.
Seperti pertanyaan yang aku tanyak itu, jawab sungguh mengena, yaitu "aku seperti berada di tengah kehancuran bumi, mengerikan tapi tidak perlu takut karena buku-buku akan melindunginya. Juga ia berada di tengah tumpukan buku untuk mencium aroma khas kertas dari bulu-buku itu."
Perasaan tenang tersebut tidak didapatkan di tempat lain. Masa pandemi seperti ini, ia malah menuai keuntungan karena berbisnis dari kegemarannya itu yaitu menjual buku-buku yang keren.
Dan aku terkadang masih terpesona dengan keunikannya dalam menyukai buku-buku. Beginilah keunikan seorang Bibliophile.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H