Mohon tunggu...
Nurul alfiani
Nurul alfiani Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Hobi : membaca buku. karena dengan membaca saya jadi lebih banyak pengetahuan

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Sepotong Cerita di Curug Cikadu Punah

11 November 2022   21:57 Diperbarui: 11 November 2022   22:09 393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sepotong Cerita di Curug Cikadu punah

Cuaca cerah di hari minggu, Pada pagi menjelang siang kami mengunjungi salah satu wisata alam di desa Sukamulya, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak. 

Sekitar 60 km dari pusat kota. Jalanan tidak selalu mulus dan senyapnya lalu lintas di wilayah Cibeber, membuat waktu tempuh tidak selalu cepat. Kami hanya butuh waktu sekitar 2 jam tiba di lokasi.

Beberapa kali bertanya pada warga setempat karena baru kali ini kami mengunjungi. Lagi pula, google map yang kami turuti hanya mengantar kami sampai balai desa Sukamulya sebagai titik terakhir. Masih ada dua kilometer menuju lokasi. 

Jalan desa menuju air terjun genting, berupa aspal yang mulus dan ada yang berbatu berlubang di sana-sini. Namun itu bukan suatu kesulitan bagi kami. Yang paling ngeri sebenernya pinggir jalan tersebut ada jurang yang di bawahnya terdapat bebatuan. Jantung kami sempat berdegup kencang dari biasanya.

Dari area parkir gratis yang tak ditunggui siapapun, kami dapat mengedarkan pandangan ke sekeliling. Semuanya serba hijau. Kecuali bebatuan yang memenuhi kali tersebut. musim kemarau membuat air surut hingga seolah, ada susunan batu yang secara alami memanjang mengikuti arus sungai ini. Sepanjang jalan disuguhi tanaman hijau dan asri.

Kami mengikuti jalan setapak hingga air terjun itu sudah terlihat. Kami harus melewati bebatuan dan jalan nya pun cukup licin. Tak kurang dari dua puluh meter. Air yang tipis membasahi tebing. Setelah kami tiba di depan air terjun tersebut, kami istirahat sejenak dan waktunya makan siang. Kebetulan kami membawa bekal dari rumah masing-masing.

Lagi-lagi karena kemarau yang masih memanja. Air terjun tak terlalu deras. Namun, itu tetap indah. Kami sempat mengambil gambar dengan latar belakang air terjun yang indah. 

Rupanya air terjun ini berada di tengah area tambang emas yang eksis pada tahun 1955, air terjun ini menyajikan keasrian suasana hutan. Lokasinya berdekatan dengan objek wisata Gunung Luhur yang dijuluki Negeri di atas Awan, menjadi daya tarik lainnya dari air terjun ini.

Ada beberapa teman saya yang menikmati air terjun dengan cara membasahi sekujur tubuhnya sampai mereka merasa bahagia saat menikmati air terjun tersebut. sungguh indah kuasa mu dengan menciptakan air terjun yang sangat indah ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun