Mohon tunggu...
Nurul Alfiani
Nurul Alfiani Mohon Tunggu... -

UPM, HI 2010

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Sungkyunkwan Scandal, Pembelajaran Politik Melalui Drama

10 Oktober 2010   01:01 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:34 679
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Micky Yoochun sebagai Lee Sun Joon
Park Min Young sebagai Kim Yoon Hee atau Kim Yoon Shik Yoo Ah In sebagai Moon Jae Shik Soong Joong Ki sebagai Gu Yong Ha Mungkin beberapa dari anda heran mengapa saya mem-posting tetang sebuah drama dan Korea lagi? Saya hanya ingin berbagi hal kecil yang membuat saya tertarik belakangan ini. Saya sedang terkesan dengan sebuah drama saeguk (historikal) yang sedang diputar di Korea Selatan. Sungkyunkwan Scandal diangkat dari sebuah novel The days of Sungkyunkwan Confucian Scholars dan The days of Kyujanggak Gakshins, bercerita tentang empat pemuda yang masuk sebuah universitas ternama, yaitu Sungkyunkwan. Disaat adiknya sedang sakit dan keluarganya sedang mengalami kesulitan keuangan, Kim Yoon Hee memutuskan untuk menyamar menjadi seorang pria dengan menggunakan identitas adiknya. Di sana dia berteman dengan Lee Sun Joon yang cerdas dan taat hukum, Moon Jae Shin yang pemberontak, dan si playboy Gu Yong Ha. Setelah saya menonton drama ini hingga episode 12, saya benar-benar terkesan dengan drama ini. Bukan karena para tokoh utamanya tampan atau cantik, tetapi drama ini menggambarkan keadaan politik tidak jauh berbeda dengan Indonesia saat ini. Seperti perebutan kekuasaan berbagai partai dengan intrik-intrik politiknya, ketidak adilan antara si kaya dengan si miskin, belum terjadinya kesetaraan gender yang belum terjadi, dan masalah lainnya. Mengapa Kim Yoon Hee harus menyamar sebagai pria (Kim Yoon Shik)? Kim Yoon Hee harus menyamar sebagai seorang pria dikarenakan Sungkyunkwan hanya menerima para pria untuk menjadi mahasiswanya. Padahal, dia juga cukup pintar untuk memasuki universitas tersebut. Pada jaman Joseon (Korea), belum terjadi kesetaraan gender. Kemudian, Kampus Sungkyunkwan dipenuhi dengan kekuasaan politik. Pengaturan kamar asrama pun ditentukan sesuai partai yang dipilih keluarganya. Di sini terlihat sekali konflik Partai Soron dengan Partai Noron (kalau di Indonesia partai apa ya?). Saya juga suka dengan metode belajar yang ada di Sungkyunkwan. Terdapat para guru besar yang memiliki metode unik dan Raja Joseon juga ikut memantau langsung serta memberikan ujian pada para mahasiswa. Para mahasiswa juga sering menemukan kejadian yang nyata terjadi di masyarakat dan menyampaikan pada raja. Bagi anda yang tertarik dengan politik tetapi belum terlalu paham dengan politik, saya sarankan untuk menonton drama ini. Karena ceritanya dikemas secara ringan, kita dapat dengan mudah mencerna pelajaran yang diberikan. Bagi anda yang mempunyai koneksi internet, anda bisa menyaksikannya di kimchidrama.blogspot.com. Semoga drama ini bisa ditayangkan di Indonesia dan menyadarkan kita supaya tidak ada lagi atau setidaknya mengurangi 'drama' lembaga-lembaga negara kita. Selamat menyaksikan. :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun