Mohon tunggu...
Nurul Alfiani
Nurul Alfiani Mohon Tunggu... -

UPM, HI 2010

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Pentagon, Sasaran Utama Para Cracker Dunia

12 Januari 2011   04:23 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:41 936
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti yang kita ketahui bahwa Pentagon sebuah markas besar angkatan bersenjata negara adidaya, Amerika Serikat. Sebuah markas yang sulit di tembus oleh para cracker diseluruh dunia karena tingkat keamanan yang super ketat karena didukung oleh peralatan dan sumber daya manusia yang handal.

Namun, sistem keamanan yang dikenal sangat rapat itu tidak se-‘aman’ yang kita duga. Situs Pentagon ini justru menjadi sasaran utama para hacker dan cracker dunia. Kepala Komando Cyber Departemen Pertahanan Amerika Serikat, Jend. Keith Alexander mengungkapkan, setiap harinya lebih dari 6 juta kali para peretas ilegal menembus jaringan Departemen Pertahanan Amerika Serikat (Pentagon). Sebagaimana dikutip Press-TV, Jend. Keith Alexander meminta militer AS untuk waspada terhadap serangan cyber.

Dia menyatakan, "Setiap jamnya, terdapat 250 ribu akses ilegal menembus situs Pentagon. Jumlah itu per harinya bisa mencapai 6 juta kali". Keterangan tersebut diungkap Keith dalam sebuah pertemuan di Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS) yang digelar Kamis lalu.

Kepala Komando Cyber Amerika Serikat itu juga mengkhawatirkan terjadinya serangan internet terhadap situs-situs keamanan Amerika Serikat yang lain dan menyatakan, "Masalah penting yang terkait dengan keamanan nasional kini berada dalam ancaman bahaya". Dijelaskannya, "Serangan itu berasal dari teroris, kelompok-kelompok penjahat, dan peretas asing.” [1]

Beberapa Kasus Pembobolan Sistem Pertahanan Pentagon.

Cracker Rusia dan China Sukses Menjebol Jaringan Komputer Pentagon.


Dikutip Bilcyber dari ITexaminer, Senin (1/12/2008), cracker ini melancarkan serangan malware ke komputer zona perang dan komando pusat AS yang mengawasi Irak dan Afghanistan.

Menurut Departemen Pertahanan AS, serangan ini sungguh signifikan dan menyita perhatian. Namun, belum bisa dipastikan apakan serangan malware ini dilancarkan oleh cracker Rusia secara perorangan atau ada keterlibatan dari pemerintah Rusia.

Kemungkinan, cracker ini menjadikan komputer yang digunakan tentara di Afghanistan dan Irak sebagai target serangan. Malware yang menyerang sistem komputer AS tersebut adalah agent btz, dan telah bergentayangan di komputer-komputer non-pemerintah selama beberapa bulan terakhir.

Selama ini Pentagon dan departemen pemerintah AS berulang kali menghadapi serangan cyber, yang diduga berasal dari Rusia dan China. Mungkin dalangnya adalah pemerintah Rusia sendiri

Penggila UFO Sukses Menyusup Sistem Komputer PentagonDi ancam 70 Tahun Penjara.


Gary McKinnon, warga Inggris berumur 42 tahun ini menghadapi ekstradisi ke Amerika Serikat. Dia berusaha menghindari pengadilan di Amerika Serikat, tapi jaksa Inggris menolak hal itu. Dia akan menghadapi ekstradisi di bawah Extradition Act pada 2003.

Laki-laki kelahiran Glasgow itu selain dituduh menembus komputer Pentagon, juga masuk ke 98 jaringan yang digunakan tentara, angkatan laut dan NASA antara Februari 2001 hingga Maret 2002.

Dia beralasan melakukan hacking untuk mencari bukti adanya UFO. Pada polisi dia mengatakan sistem komputer Pentagon itu sudah diakses oleh hacker lain, terutama berasal dari China.

Jet Tempur Tercanggih Amerika Serikat Dibobol Hacker.


Ribuan data rahasia pesawat tempur paling canggih milik AS, F-35 Joint Strike Fighter, telah dibobol hacker selama dua tahun terakhir.

Pembobol berhasil mengacak-acak sistem elektronik pesawat itu melalui komputer-komputer kontraktor Pentagon yang bertugas merancang dan mengembangkan pesawat tersebut. Demikian diungkapkan sejumlah pejabat yang enggan disebutkan namanya karena sensitifnya kasus ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun