Mohon tunggu...
Nurul Alfiani
Nurul Alfiani Mohon Tunggu... -

UPM, HI 2010

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengamati Interaksi Sosial Pundith Nain Singh dan Francis Younghusband

14 Januari 2011   03:07 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:37 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

INTERAKSI SOSIAL

Interaksi Sosial adalah hubungan timbal balik antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, atau kelompok dengan kelompok. Interaksi ini menggunakan nilai-nilai dan norma-norma yang ada di dalam masyarakat. Interaksi ini ada yang bersifat langsung maupun tidak langsung atau verbal dengan non verbal.

MENGAMATI INTERAKSI SOSIAL YANG DILAKUKAN NAIN SINGH (PUNDITH)

Nain Singh Rawat adalah seorang warga negara India. Dia bekerja sebagai seorang mata-mata untuk Inggris. Pundith memulai ekspedisinya ke Tibet dengan menyamar sebagai seorang biksu. Dia bertugas untuk memetakan Tibet khususnya Lhasa dan mengamati keadaan sosial, ekonomi, dan politik di sana.

Konsep Perjumpaan – Erving Goffmann sepertinya dipakai oleh Pundith. Hal pertama yang ia lakukan adalah mencari info tentang orang-orang yang akan ia jumpai di Tibet. Setelah ia mendapatkan berbagai informasi, ia mulai mendefinisikan situasi yang ada di Tibet sehingga ia tahu apa saja yang harus ia siapkan untuk perjalanannya. Dan yang ia pilih akhirnya menjadi seorang biksu karena Lhasa kental sekali dengan agama Buddha sehingga Pundith pikir ia dapat dengan mudah menyamar tanpa ada yang mencurigainya.

MENGAMATI INTERAKSI SOSIAL YANG DILAKUKAN FRANCIS YOUNGHUSBAND

Francis Younghusband adalah seorang perwira Angkatan Darat Inggris. Dia adalah pemimpin dari invasi ke Tibet yang menewaskan lebih dari lima ribu penduduk Tibet dan lima perwira Inggris.

Invasi ini terjadi pada tahun 1903 hingga 1904 di bawah perintah Curzon. Sekitar 100 mil di Tibet, terjadi konfrontasi yang berujung pembantaian para biksu. Dengan kejadian ini, Inggris berhasil masuk dan menguasai Tibet yang selama ini tertutup dari segala arah.

Dalam interaksi sosial tersebut, terjadi interkasi terfokus. Yang dimaksudkan adalah individu-individu (para pasukan) secara langsung mengikuti apa yang dikatakan (komando Younghusband) atau dilakukan orang lain (respon).

Pada saat Younghusband datang dengan para pasukannya, para biksu melihat bahwa Younghusband ingin masuk secara paksa (konsep perjumpaan – Erving Goffmann). Kemudian saat itu juga para biksu langsung memberikan respon bahwa mereka menolak kehadiran pasukan tersebut. Dan akhirnya setelah perdebatan panjang, Younghusband langsung memaksa masuk dengan cara kekerasan lalu berhasil masuk ke wilayah Tibet.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun