Era Society 5.0 merupakan sebuah konsep yang pertama kali diperkenalkan oleh pemerintah Jepang sebagai langkah lanjutan dari era Revolusi Industri 4.0. Konsep ini menggambarkan sebuah masyarakat yang berpusat pada manusia dan didukung oleh teknologi canggih untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik. Society 5.0 bertujuan untuk mengintegrasikan teknologi digital dengan kehidupan sehari-hari guna mengatasi berbagai tantangan sosial, seperti penurunan populasi, ketidaksetaraan, dan masalah lingkungan.
Bagi umat Islam, era Society 5.0 menawarkan peluang sekaligus tantangan yang unik. Sebagai bagian dari komunitas global yang beragam, umat Muslim dapat memainkan peran penting dalam membentuk masa depan yang inklusif dan berkelanjutan. Lalu, bagaimana seorang muslim berpartisipasi dan berkontribusi secara positif di Era Society?
1. Bidang Pendidikan
Pendidikan adalah fondasi utama dalam mempersiapkan generasi muda Muslim untuk berpartisipasi aktif di era Society 5.0. Dalam konteks ini, literasi digital dan keterampilan teknologi menjadi sangat penting. Lembaga pendidikan Islam, baik formal maupun non-formal, perlu beradaptasi dengan perkembangan teknologi. Penggunaan teknologi seperti kecerdasan buatan (AI), big data, dan internet of things (IoT) dapat diterapkan dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi.
Misalnya, madrasah dan pesantren bisa mengintegrasikan platform e-learning dan aplikasi pendidikan berbasis AI untuk menyediakan akses pendidikan yang lebih luas dan merata. Selain itu, kurikulum perlu dikembangkan untuk mencakup keterampilan abad ke-21, seperti pemecahan masalah, berpikir kritis, dan kolaborasi. Dengan demikian, generasi muda Muslim akan lebih siap menghadapi tantangan global dan berkontribusi pada inovasi dan pembangunan berkelanjutan.
2. Bidang Ekonomi
Dalam bidang ekonomi, umat Muslim memiliki peluang besar untuk berpartisipasi aktif dalam ekonomi digital dan berkelanjutan. Konsep ekonomi Islam yang menekankan prinsip keadilan, keseimbangan, dan keberlanjutan sangat relevan dengan tujuan Society 5.0. Ekonomi Islam dapat berperan dalam menciptakan sistem ekonomi yang lebih adil dan inklusif melalui penerapan prinsip-prinsip seperti zakat, wakaf, dan keuangan syariah.
Teknologi finansial (fintech) berbasis syariah dapat dikembangkan untuk meningkatkan inklusi keuangan di kalangan masyarakat Muslim. Aplikasi fintech yang menawarkan layanan keuangan sesuai prinsip syariah, seperti pembiayaan mikro, investasi halal, dan pembayaran zakat, dapat memberikan akses keuangan yang lebih luas dan memberdayakan ekonomi umat. Selain itu, ekonomi berbasis sharing economy yang didukung oleh teknologi dapat menciptakan peluang bisnis baru bagi komunitas Muslim.
3. Bidang Teknologi
Teknologi merupakan tulang punggung dari era Society 5.0. Umat Muslim perlu aktif dalam pengembangan dan penerapan teknologi untuk memastikan bahwa teknologi tersebut digunakan secara etis dan bermanfaat bagi seluruh umat manusia. Kontribusi Muslim dalam bidang teknologi dapat diwujudkan melalui penelitian dan pengembangan inovasi teknologi yang sesuai dengan nilai-nilai Islam.