Mohon tunggu...
Nurul Aini Rachmawati
Nurul Aini Rachmawati Mohon Tunggu... Lainnya - Siswa SMAN 2 BAE Kudus

Perempuan biasa dengan menulis dan membaca sebagai kegemarannya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Aplikasi Pembelajaran Jarak Jauh: Mengikuti Perkembangan Digitalisasi atau Membangun Jiwa Korupsi

21 Juni 2023   08:39 Diperbarui: 22 Juni 2023   12:11 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi

Pada bulan Maret 2020 merupakan awal dari libur kegiatan belajar-mengajar secara langsung di sekolah. Hal ini dikarenakan semakin merebaknya wabah COVID-19 yang menghadirkan perasaan khawatir dari berbagai pihak, sehingga lock-down menjadi solusi atas permasalahan saat itu.

Dari hal tersebut, pilar-pilar pendidikan mencoba untuk memanfaatkan digitalisasi agar kegiatan pembelajaran tetap berjalan meskipun dari rumah masing-masing. Pertama-tama, para tenaga pendidik menggunakan aplikasi-aplikasi yang sudah tersedia sebagai jembatan untuk mengajar para siswa secara dalam jaringan (daring), salah tiganya yakni Google Classroom, Edmodo, dan Zoom.

Kemudian semakin lama kegiatan yang disebut “Pembelajaran Jarak Jauh", muncul berbagai perkembangan digital, karena pihak-pihak sekolah sudah membuat website maupun aplikasi khusus sebagai penunjang belajar-mengajar siswa dan guru.

Mulanya, dengan adanya media Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) memberikan banyak manfaat dan dampak positif yang berguna bagi para siswa sekolah. Namun, adanya dampak positif pasti memunculkan dampak negatif pula. Banyak kasus bertebaran mengenai penyalahgunaan media PJJ, ditambah dengan kurangnya pengawasan, banyak siswa mulai merasakan kelonggaran ketika sedang melakukan kegiatan belajar-mengajar, contohnya ketika melaksanakan ujian, tak sedikit siswa yang bisa melakukan hal-hal curang tanpa adanya pengawasan khusus seperti membuka catatan ataupun searching.

Sekolah saya adalah salah satu pilar pendidikan yang menerapkan penggunaan website PJJ, website tersebut sangat mudah untuk digunakan dengan adanya fitur lengkap berupa kebutuhan sekolah, tetapi masih memiliki banyak resiko terjadinya kecurangan yang diakibatkan dari kurangnya fitur keamanan.

Bahkan ketika Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, sudah mengumumkan bahwa kegiatan belajar-mengajar sudah dapat dilakukan dengan pembelajaran tatap muka (PTM), sekolah saya masih menggunakan website PJJ dalam beberapa kali pengumpulan tugas dan ujian-ujian. Sering kali tersampaikan keluhan akan para siswa yang melakukan kecurangan, tetapi dalih yang dikeluarkan selalu mengenai penghematan penggunaan kertas dan mengikuti perkembangan digital.

Saya cukup bingung dengan apa yang terjadi di sekolah saya, apalagi ketika saya melihat secara langsung bagaimana para siswa menyepelekan kegiatan belajar sebelum ujian dan lebih memilih untuk memotret buku mata pelajaran ataupun melakukan searching. Ditambah lagi dengan kemunculan AI yang kegunaannya banyak disalahgunakan oleh beberapa siswa sebagai media menyontek.

Rasanya tidak adil sekali melihat kecurangan, tetapi di lain sisi melihat siswa yang belajar dan berusaha untuk selalu jujur. Permasalahan seperti itulah yang selalu saya pertanyakan keefektifannya dalam kegiatan belajar-mengajar terutama saat ujian.

Alangkah baiknya jika dikembangkan fitur keamanan baru yang mampu menjaga website untuk mencegah adanya kegiatan menambah tab baru atau aktivitas keluar dari website. Namun entah kenapa sampai saat ini belum ada perkembangan sama sekali mengenai fitur tersebut.

Lantas, website sekolah ini sebenarnya diadakan untuk mengikuti perkembangan digitalisasi atau membangun karakter curang dengan mengorupsi nilai pada saat melakukan ujian?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun