Mohon tunggu...
nurul afifah soe
nurul afifah soe Mohon Tunggu... Administrasi - Perpetual Learning

Loves piano and interested in the fields of philosophy and literature.

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Kenapa Putus Cinta Begitu Menyakitkan?

6 Juli 2024   17:10 Diperbarui: 6 Juli 2024   17:12 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumbhttps://www.theconfusedmillennial.com

Kenapa putus cinta begitu menyakitkan?

Berdasarkan riset yang saya dapat dari  Pakar kesehatan yang biasa menulis artikel medis di Dr. Fox Online Pharmacy, Inggris, Dr Deborah Lee mengatakan bahwa PUTUS cinta atau patah hati dapat memicu luapan emosi negatif yang juga dapat terasa menyakitkan secara fisik. 

Emosi negatif ini dipengaruhi oleh peningkatan hormon stres kortisol, adrenalin dan noradrenalin, serta penurunan hormon bahagia serotonin dan oksitosin dalam tubuh.

"Ketika putus cinta, kadar oksitosin dan dopamin turun, sementara pada saat yang sama ada peningkatan kadar salah satu hormon yang bertanggung jawab atas stres yaitu kortisol.
Tingkat kortisol yang meningkat ini dapat berkontribusi pada kondisi seperti tekanan darah tinggi, penambahan berat badan, jerawat, dan peningkatan kecemasan.

Saya juga menemukan riset menurut sebuah studi tahun 2020 dalam jurnal Biological Sciences. Penolakan sosial, seperti putus dengan pasangan, juga mengaktifkan area otak yang berhubungan dengan rasa sakit fisik.

Psikolog klinis Eric Ryden menuturkan efek neurobiologis patah hati bisa sedemikian rupa sehingga disamakan dengan rasa sakit fisik sebagaimana dibuktikan gejala fisik seperti nyeri dada dan serangan panik, dan merasa terpukul.

Menurut Psikolog klinis Eric Ryden "Patah hati dapat melibatkan beberapa mekanisme saraf yang sama dengan rasa sakit fisik".

Menurut sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Positive Psychology, 71 persen orang dewasa muda membutuhkan waktu sekitar tiga bulan untuk mengatasi patah hati.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun